INFO SEMARANG RAYA - Cerpen kali ini bercerita tentang pengumuman juara kelas telah disebutkan dan lagi-lagi nama Ditto tak disebut.
Cerpen ini menceritakan Ditto tertunduk lesu meratapi kecerdasan dirinya yang tak sebanding dengan teman-temannya.
Piala Pertama Untuk Kecerdasan Spasial Ditto
Cerpen berkisah tentang kaki Ditto menendang-nendang tanah, air matanya hampir jatuh. Ia sudah kelas enam, tetapi tak pernah sekalipun juara kelas.
Baca Juga: Cerpen Pendidikan: Perjuangan Maya Menuju Cahaya
Gurunya bilang bahwa Ditto memiliki kecerdasan lain, tak mesti tentang akademik. Namun, siapa peduli. Hanya juara kelas yang mendapat hadiah dan dipuji saat di sekolah.
Saat barisan dibubarkan dan seluruh murid kembali masuk ke kelas, Ditto enggan. Ia memilih berjalan-jalan di area sekolah.
Malas rasanya melihat teman-teman mengerubungi si juara kelas. Lebih tepatnya, Ditto cukup iri hati. Ia tidak pernah dipuji selama di kelas.
Satu-satunya yang bisa dibanggakan adalah kemampuannya dalam menggambar. Ditto sangat senang jika pelajaran menggambar dan mewarnai itu. Selebihnya, ia benci dengan angka, menulis cerita, atau pelajaran lainnya.
Ditto percaya diri bahwa ia akan memenangkan lomba jika ada kontes menggambar. Sayangnya, setiap perlombaan selalu terkait cerdas cermat, olimpiade sains, olimpiade olahraga, dan kontes menyanyi.