Peran Danone Memutus Mata Rantai Anemia Defisiensi Besi Lintas Generasi

- 13 September 2023, 14:34 WIB
Ilustrasi - Peran Danone Memutus Mata Rantai Anemia Defisiensi Besi Lintas Generasi
Ilustrasi - Peran Danone Memutus Mata Rantai Anemia Defisiensi Besi Lintas Generasi /Pixels / Daniel/

3. Ketidakmampuan tubuh menyerap zat besi

Zat besi biasanya akan diangkut oleh darah menuju usus kecil. Selain gangguan penyakit tertentu yang berdampak pada penyerapannya, asupan pangan pun turut mempengaruhi. Apabila konsumsi pangan nabati (non heme) lebih dominan ketimbang pangan hewani (heme), harus dibarengi oleh asupan vitamin C agar tubuh bisa menyerap zat besi dengan baik.

Karena vitamin C akan membuat lambung menjadi asam, dengan demikian perubahan zat besi dari bentuk ferri ke ferro yang lebih mudah diserap tubuh menjadi lebih optimal.

Itulah alasan mengapa vitamin C diperlukan saat menikmati pangan nabati (non heme).

Dampak Anemia Defisiensi Besi dan Cara Memutusnya

Zat besi merupakan mineral yang diperlukan oleh tubuh, karena bermanfaat dalam proses pembentukan sel darah merah. Tidak hanya itu saja, zat besi juga dibutuhkan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh serta tumbuh kembang bayi. Apabila remaja yang mengalami anemia defisiensi besi tersebut hamil, risiko kelahiran bayi dengan dengan berat badan rendah dan stunting akan meningkat.

Nah, kondisi ini tentu saja tidak bisa dianggap remeh. Dalam jangka pendek bayi yang stunting akan terganggu pertumbuhan fisik, metabolisme, serta perkembangan otaknya. Seiring dengan bertambahnya usia, anak-anak tersebut akan mengalami masalah seperti kurangnya kecerdasan intelektual dan imun yang rendah. Pada masa dewasa mereka akan lebih berisiko terkena penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, serta diabetes mellitus.

Pada akhirnya faktor kecerdasan yang kurang ditambah tubuh yang mudah sakit, akan berdampak pada daya serap terhadap pelajaran di usia sekolah. Tak urung hal ini akan menurunkan daya saing serta produktivitasnya. Ujung-ujungnya berimbas pada rendahnya kesejahteraan ekonomi.

Bukan hanya itu saja, kemampuan reproduksi mereka pun terganggu. Pada masa dewasa, risiko terjadinya komplikasi kehamilan akan lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengalami stunting di masa kecilnya. Mau tak mau hal ini akan berpengaruh pada tingginya angka kematian ibu dan bayi.

Jika lingkaran setan ini tak segera diatasi, maka Indonesia akan kehilangan sumber daya manusia yang mumpuni di masa depan. Sumber daya yang dibutuhkan untuk bersaing di tingkat global. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya untuk menghentikan mata rantai anemia defisiensi besi lintas generasi.
Lalu bagaimana cara memutus mata rantai ini?

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: Alvi Nurullita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah