Lebih Dari Seribu Ekor Sapi di Pangalengan Mati Karena Virus PMK, Apa Penyebabnya?

- 7 Juni 2022, 07:30 WIB
Petugas kesehatan saat mengambil sample darah dari sapi yang terjangkit PMK
Petugas kesehatan saat mengambil sample darah dari sapi yang terjangkit PMK /Humas Pemkab Lumajang/KABAR LUMAJANG

INFOSEMARANGRAYA.COM - Virus Penyakit mulut dan kuku atau PMK menyebabkan lebih dari seribu ekor sapi mati di Pangalengan.

Berdasarkan pada unggahan akun twitter @pernahmerasa seribu ekor sapi mati dan menyebabkan para peternak menangis.

Kematian sapi secara mendadak menjadi momok bagi para peternak. Dalam satu hari bisa sampai enak ekor sapi dengan waktu yang berdekatan. Padahal menurut catatan virus PMK hanya menyerang 1-5 persen hewan ternak.

Baca Juga: Profil Aaron Evans yang Langsung Tantang Mantan Klubnya di Piala Presiden 2022, Usai Dikontrak Persis Solo

Kematian sapi secara mendadak menyebabkan produksi susu sapi turun drastis dan menyebabkan banyak kerugian secara materi bagi para petani.

Para peternak sudah melakukan usaha untuk melindungi sapi mereka dengan melakukan vaksinasi.

Dilansir dari BandungRaya.id pada laman undip.co.id, pakar FPP drh. Diah Wahyu Harjanti menyampaikan bahwa virus PMK adalah penyakit infeksi virus yang sangat menular pada hewan berkuku genap atau belah. Nama lain dari virus PMK adalah aphthae epiziitica atau AE dan foot and mouth disease (FMD).

Baca Juga: Chipset A16 Bionic, Kamera 48MP, dan Desain Body Titanium! Dijual Berapa iPhone 14 Pro Max Saat Rilis?

Hewan yang mudah tertular antara lain adalah sapi, kerbau, kambing, domba, rusa, babi, unta, dan hewan liar lainnya.

Virus PMK adalah virus yang menimbulkan kerugian ekonomi yang tinggi di beberapa negara.

Virus PMK yang menyerang ternak akhir-akhir ini menyebabkan naiknya harga daging sapi. Kenaikan harga sapi diyakini akan terjadi juga pada hari raya IdulAdha.

Baca Juga: Film KKN di Desa Penari Menjadi Film Kedua Terlaris di Indonesia Setelah Avengers: End Game!

Virus PMK disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae.

Secara umum, virus PMK ditularkan melalui kontak langsung, kontak tidak langsung, dan melalui udara.

Kontak langsung antara hewan terinfeksi virus PMK dan hewan sehat menjadi kasus penularan yang sering terjadi.

Baca Juga: Resep Rendang Sapi Daging Kurban Idul Adha, Super Empuk dan Lezat! Sajian Istimewa untuk Keluarga

Penularan virus PMK juga terjadi melalui air, pakan dan peralatan kandang yang terkontaminasi oleh urin, kotoran ataupun air liur dari hewan ternak yang terinfeksi.

Pakaian peternak, area kandang, dan angkutan ternak yang terkontaminasi virus PMK juga menjadi sumber penularan lainnya.

Pada cuaca tertentu, patogen virus PMK bisa menyebar bersama angin ke kandang hewan ternak lain di sekitar hewan yang terinfeksi.

Baca Juga: Gratis! Link Download Stumble Guys Multiplayer? Klik di Sini untuk PC dan Android

Peternak yang menemukan gejala virus PMK pada ternak disarankan untuk segera melaporkan pada petugas kesehatan hewan setempat untuk mendapatkan penangan yang tepat.***

 

Editor: Alfio Santos


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah