INFOSEMARANGRAYA.COM,- Adanya temuan Covid-19 varian India yang menyebar luas di Kudus membuat manajemen RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang lebih waspada dalam merawat pasien Covid-19. Apalagi banyak pasien asal Kudus yang kini menjalani rawat inap disana.
Direktur RSUD Wongsonegoro Susi Herawati menyatakan bahwa pihaknya akan memantau perkembangan kesehatan pasien dan tenaga kesehatan di RSUD KRMT Wongsonegoro dengan mematuhi standard dan prosedur yang berlaku.
”Kami sudah koordinasikan dengan bagian instalasi laboratorium. Jika ada gejala-gejala yang mengarah pada Varian India, pihak lab segera mengambilsampel dan mengirim ke instalasi laboratorium pusat,” jelas Susi.
Protokol kesehatan juga terus ditingkatkan pasalnya virus Varian India lebih cepat menular dibanding jenis lainnya.
Baca Juga: Lima Pengunjung Pusat Keramaian di Kota Pekalongan Positif Covid-19
”Dobel-dobel dari biasanya, seperti asupan gizi dan vitamin, APD (alat pelin-dung diri), dan lain-lain,” ujarnya.
Susi menyatakan bahwa di RSUD KRMT Wongsonegoro sendiri tercata ada 42 pasien Covid-19 dari Kudus yang mereka rawat dan ditempatkan diruang isolasi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyebutkan bahwa ledakan kasus Covid-19 di Kudus dipengaruhi oleh varian B1617 atau varian Delta.
”Varian-varian baru itu sudah kita teliti. Hasilnya baru keluar sekitar dua hari yang lalu. Memang yang di area Kudus adalah varian baru dari India,” ujarnya
Baca Juga: Waspada! Covid-19 Varian India Merajalela di Kudus, Ganjar Berikan Peringatan Ini!
Baca Juga: CEK SEGERA! Siswa SD, SMP, SMA Dapat Dana Bansos Rp2 Juta Cair Juni 2021
Penyebaran Varian India ini meluas berawal dari para pekerja migran Indonesia yang pulang dan beraktivitas di kawasan pelabuhan.
”Penyebabnya karena kemarin pada saat liburan, rakyat kita mungkin sebagian besar sudah euforia karena mulai vaksinasi. Yang kedua, masuknya strain baru yang penularannya cepat sekali, sehingga kita mulai melihat ada kenaikan (kasus) yang signifikan di beberapa daerah, khususnya JawaTengah,” ujar Budi.
”Sudah terkonfirmasi itu adalah varian baru yang kita amati masuknya banyak dari pekerja migran di Indonesia, juga melalui pelabuhan-pelabuhan laut. Pelabuhan udara biasanya sudah kita jaga dengan baik,” lanjutnya.
Apalagi para pekerja Indonesia itu banyak mengangkut barang dari India sehingga varian Delta masuk ke Indonesia.***