Adakan Dugderan di Kala Pandemi, Hendi: Kami Tetap Pertahankan Tradisi dan Budaya Asli

- 12 April 2021, 19:25 WIB
Wali Kota Hendrar Prihadi menabuh bedug saat perayaan tradisi Dugderan menjelang bulan Ramadhan.
Wali Kota Hendrar Prihadi menabuh bedug saat perayaan tradisi Dugderan menjelang bulan Ramadhan. /Dok. Humas Pemkot Semarang

Prosesi di Masjid Agung Kauman Semarang berjalan Khitmat. Pembatasan jumlah pengunjungpun tetap terlaksana.

Baca Juga: Kementrian Agama Sebut Zona Oranye dan Merah Tak Bisa Terapkan Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri

Baca Juga: Tips Kuat Berpuasa Selama Bulan Ramadhan Di Masa Pandemi

Masuk ke prosesi inti, alim ulama Masjid Kauman menyerahkan Suhuf Halaqoh kepada Kanjeng Bupati Arya Purbaningrat.

Setelah pembacaan Suhuf Halaqof, penabuhan bedug dapat dibunyikan.

Jika biasanya dilakukan dengan membunyikan suara meriam, namun kali ini Pemerintah Kota Semarang meniadakannya.

Tabuhan bedug hanya mewakili dimulainya bulan suci Ramadan.

"Mudah - mudahan selama Ramadhan masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan baik," pesan Hendi usia melaksanakan proses Dugderan.(AIS).***

Halaman:

Editor: Eko Nugroho

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah