Ganjar Terjun Langsung Jadi Petugas Pendataan Keluarga 2021 BKKBN, Begini Ucapan Candaan Ganjar Pada Warga

- 1 April 2021, 17:22 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Terjun langsung mendata warga di wilayah Semarang
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Terjun langsung mendata warga di wilayah Semarang //humas.jatengprov

INFOSEMARANGRAYA.COM,- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengawali program pelaksanaan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) dengan terjun langsung melakukan simulasi pendataan di lapangan. Program tersebut memang dilaksanakan serentak di Indonesia mulai hari ini Kamis 1 April 2021.

Sebagai informasi, Pendataan Keluarga tahun 2021 dilaksanakan pada 1 April-31 Mei 2021. Pendataan ini dilakukan untuk validasi data sebagai dasar bagi pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan peningkatan dan pemerataan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat. 

Saat melakukan pendataan, Ganjar Pranowo melontarkan beberapa pertanyaan dari BKKBN kepada salah satu warga di Jalan Bima, Pindrikan Lor Semarang. Tentu saja dengan ciri khas bicaranya yang disertai candaan.

Baca Juga: Maskapai Citilink Lakukan Uji Coba Penerbangan Rute Jakarta-Purbalingga, April Ini Siap Beroprasi!

Baca Juga: Ganjar Minta Kepala Daerah Perhatikan Prokes Saat Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

 “Pak Bu, selamat pagi. Nuwun sewu (permisi) saya datang untuk mendata keluarga panjenengan njih. Saya dari sini saja supaya ababnya tidak muncrat-muncrat,” tutur Ganjar Pranowo di luar pagar rumah warga yang didata.

Selain mendata program BKKBN, Ganjar juga turut memastikan warganya terutama lansia apakah sudah dilakukan vaksinasi atau belum. Namun, saat mengetahui ada warga yang belum tervaksin, Ganjar pun membujuk warga untuk menjalankan program vaksinasi dari pemerintah.

“Mas, ibunya segera didaftarkan biar cepet divaksin. Ayo panjenengan harus lakukan segera,” tegas Ganjar saat mendata di Jalan Bedagan, Sekayu, Semarang Tengah.

Ganjar juga mengimbau untuk warga agar mempersiapkan data keluarga dengan lengkap sehingga saat petugas datang melakukan pendataan prosesnya cepat tidak membuang waktu lama. Selain itu, para petugas juga diharap selalu membawa identitas lengkap saat pendataan ke lapangan. Hal ini bertujuan menghindari kecurigaan warga.

Baca Juga: Dukung Larangan Mudik, Hendi Minta Pemerintah Terapkan Larangan Operasional Transportasi

Baca Juga: Resep Tempe Tahu Cocol Sambal Kecap, Sajian Nikmat Menu Buka Puasa yang Praktis dan Murah untuk Anak Kos

“Keluarga membantu menyiapkan data dengan baik, dan tanyakan identitas petugasnya. Berikan data terakhir agar seluruh pencatatan pendataan ini betul-betul lengkap,” ujar Ganjar.

Adanya program pendataan ini, Ganjar berharap nantinya semua data akan digunakan pemerintah untuk menyalurkan bantuan,  tentunya dengan melihat kondisi setiap warganya.

 “Harapan kita, ini akan jadi big data yang baik. Datanya cukup lengkap, sehingga nanti kalau kita ingin mengolah data untuk memberikan bantuan, kami mengerti kondisi keluarga masing-masing, (sehingga) pemerintah daerah akan bisa menyajikan data paling detail,” tutur Ganjar.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Widwiono menuturkan program ini memang dilakukan pemerintah setiap 5 tahun sekali untuk mendata semua keluarga, tidak sama dengan sensus.

Baca Juga: Bocoran Drama Turki Hercai Kamis 1 April 2021: Yaren Akui Kesalahan, Fusun Justru Akan Membunuhnya?

Baca Juga: Cek Link dtks.kemensos.go.id, Siapa Tahu Namamu Masuk Penerima Bansos Maret-April 2021, Simak Caranya

"Beda dengan sensus penduduk, ini memang fokusnya pada keluarga. Jadi informasi tentang keluarga," ujar Widwiono saat mendampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melakukan pendataan keluarga di Sekayu, Kota Semarang. 

Pendataan BKKBN Provinsi Jawa Tengah sendiri akan dilakukan sekitar 11,4 juta keluarga yang akan dilakukan pendataan oleh 8600 orang petugas.

 “Mereka akan mengcover seluruh keluarga di 35 kabupaten dan kota” tambah Widwiono.

Baca Juga: Mulai 1 April, Pembuatan dan Perpanjangan SIM Kini Lewat Aplikasi ‘SINAR’ di Smartphone, Simak Langkahnya

Ia juga menuturkan bahwa petugas lapangan juga telah mendapat pelatihan sebelum melakukan pendataan.

“Mereka telah menjalani pelatihan sejak satu bulan lalu. Pelatihannya mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten kota, kecamatan, desa, sampai RT RW,” tegas Widwiono.***

Editor: Eko Nugroho

Sumber: Humas Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x