Akhirnya, berkat rambut ini aku bisa melewatkan kelas Pak Lawu. Pelajaran matematika bisa-bisa membuat kepalaku akan pecah,” gumamnya.
Nilam sengaja mewarnai rambutnya secara tiba-tiba di hari Kamis ini demi menghindari kelas matematika Pak Lawu.
Bukan sekali dua kali Nilam melakukan hal serupa. Ia akan selalu membuat onar jika ingin menghindari sesuatu.
Tiba-tiba mewarnai rambut, memakai sepatu selain warna hitam, membawa rokok, memakai pakaian yang ukurannya lebih kecil dari ukuran seharusnya.
Nilam juga pernah melompat pagar sekolah sebelum jam pulang demi bisa menonton pertunjukan teater kesukaannya.
Ajaibnya, saat orangtuanya diminta ke sekolah, mereka hanya mengangguk-angguk tanpa merasa terkejut sama sekali.
Bu Rinjani selaku guru bimbingan konseling dibuat gemas sendiri. Bagaimana bisa ada orangtua secuek ini terhadap anak-anaknya?
Kami selalu membebaskan apa yang ingin anak lakukan. Anak-anak itu bebas berekspresi, Bu,” ujar Pak Buyung, ayah Nimas.
Baca Juga: Cerpen Misteri: Aron Mulai Menemukan Petunjuk Siapa Orang yang Sudah Mengambil Pena Kakeknya