Network
INFO SEMARANG RAYA - Cerpen cerita Nino kali ini hadir membawakan tema Pilpres 2024. Tentunya Nino sendiri selaku peran utama dalam cerpen belum memiliki hak suara dalam pesta demokrasi, Pilpres 2024 ini yang mana sangat menarik perhatian.
Tidak hanya di berita, cerpen ini juga akan menggambarkan bagaimana warung kopi diwarnai obrolan tentang Pilpres 2024.
Cerpen dimulai dengan Nino yang tengah belajar pemahaman sistem demokrasi di mata pelajaran Pendidikan Pancasila di kelasnya.
Baca Juga: Cerpen Inspiratif Islam: Persahabatan dan Berkah Zakat
Semua antusias, terlebih bahasan juga mengarah kepada Pilpres 2024 yang mereka pahami sebentar lagi habis sudah 2023 ini.
Pilpres 2024 dijelaskan oleh ibu guru sebagai momen besar penentu sejarah yang apabila dewasa nanti sudah memiliki hak suara, harus bijak dan mencari tahu dengan lengkap selaku calon pemimpin yang mumpuni.
Dampak pembelajaran tersebut, Nino akhirnya memutuskan mencari tahu dengan searching di Internet terkait Pilpres 2024 maupun negara demokrasi terkait mata pelajaran pendidikan pancasila.
Banyak yang ia ketahui, sedang asyik menjelajah internet dengan banyak pengetahuan baru, Nino dimintai mama untuk membeli kecap ke warung.
Baca Juga: Cerpen Muslimah: Buah Dari Kesabaran dan Penantian Seorang Bulan yang Mengubah Pandangan Hidup
Di perjalanan ia menemukan tukang sayur yang sedang asyik mengobrol dengan ibu-ibu tentang Pilpres 2024.
Nino juga mendengarkan obrolan yang sama saat di warung dengan dipadukan suara balok gaplek yang beradu dengan meja.
Terdengar berbagai argumen yang tidak bisa dipahami dengan penuh oleh Nino, tetapi yang jelas semua bapak-bapak yang berada di sana meributkan dan mengunggulkan pilihan masing-masing.
“Pak Tarno yang pantas menjadi presiden” semua tertawa dan melihat ke sumber suara, Nino orangnya. Yang dengan lugas menyatakan pak Tarno atau pak RT yang cocok menjadi presiden menginterupsi semua perdebatan bapak-bapak tersebut.
Meskipun mereka tertawa mendengar penuturan Nino, tapi itu sebagai bentuk bahwa Nino sudah peduli dengan negara, salah satunya Pilpres 2024 ini.
Baca Juga: Cerpen Seri Bona : Berperan Menjadi Ahli Gizi Mandiri untuk Diri Sendiri dari Penyakit Campak
Di lain sisi, Nino pun berkata dengan kesungguhan semua itu, baginya pak Tarno cocok menjadi presiden. Ia pun pulang membawa kecap dan roti.
Ketika pulang ia bertemu pak Tarno dan memberikan roti yang ia beli tadi. Di hari sebelumnya, Nino melihat anak pak Tarno menangis menahan lapar karena pak Tarno tidak memilki uang.
Hal itu menjadi alasan besar Nino yang menyatakan pak Tarno sangat cocok menjadi presiden, bahkan dimasukkan Nino dalam tugas pendidikan pancasila.
Pak Tarno selalu membantu warga sekitar yang butuh pertolongan. Sedang ia juga butuh ditolong.***
