Baca Juga: Catat! Ini Lokasi Isi Ulang dan Penyedia Tabung Oksigen di Kota Semarang
Dr Anam mengatakan, yang baru bisa dilakukan adalah imunisasi. Imunisasi lengkap ini adalah preventif utama mencegah virus. Sebab, sampai saat ini pun semua ahli sepakat belum menemukan obat Covid-19.
Belum ada satu pun obat yang bisa membunuh virus Covid-19 secara langsung. Selama ini yang beredar adalah obat penurun panas, vitamin yang bukti ilmiahnya belum cukup untuk bisa dipastikan dapat membunuh Covid-19.
“Risiko pada anak-anak untuk kasus Covid-19 sangat tinggi. Apalagi jika anak menderita penyakit bawaan lainnya. Atau di dalam rumah, anak berisiko menularkan dengan orang tua atau keluarga yang memiliki penyakit bawaan. Ini perlu diwaspadai,” ujarnya.
Baca Juga: Siti Fadilah Beri Saran ke Pemerintah Soal PCR untuk OTG dan Sertifikat Vaksin: Itu Tidak Perlu!
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Bagikan 5 Amalan Rahasia di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijah, Senilai Ibadah Haji
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr Mochamad Abdul Hakam menambahkan, di Kota Semarang 6,5% kasus positif pada anak usia 0-15 tahun. Usia 5-10 tahun di Kota Semarang mencapai 849 kasus dan usia 10-15 tahun mencapai 1.201 kasus.
Walaupun kasus mayoritas Covid-19 pada anak adalah bergejala ringan, 18,4% dari 100 ribu anak usia 0-4 tahun dan 10,6% dari 100 ribu anak usia 5-17 tahun membutuhkan perawatan di rumah sakit. Hanya sepertiga di antaranya membutuhkan ruang rawat intensif.
“Umumnya gejala yang dialami anak, antara lain batuk, pilek, demam, diare, mual, muntah, kepala pusing, lemas, tidak nafsu makan, dan lainnya,” ujarnya.