Muhammadiyah Minta Pemerintah Tutup Tempat Wisata dan Siapkan Strategi Ini Demi Atasi Lonjakan Covid-19

- 18 Mei 2021, 13:23 WIB
Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) Agus Samsudin.
Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) Agus Samsudin. / Dok. muhammadiyah.or.id

INFOSEMARANGRAYA.COM,-Muhammadiyah meminta dengan tegas pada pemerintah untuk segera menutup tempat wisata yang melanggar protokol kesehatan (prokes) di Indonesia. 

Apalagi dengan adanya lonjakan pemudik di musim libur lebaran 2021 tentu sangat memicu kekhawatiran adanya peningkatan Covid-19 di Indonesia. Belum lagi WNA asing yang bebas keluar masuk ke Indonesia.

"Kekhawatiran ini muncul setelah ada warga tetap lolos mudik meski jumlahnya tidak sebanyak kondisi normal, kemudian mobilitas warga untuk merayakan Idul Fitri yang cukup tinggi. Banyak orang berwisata tanpa protokol kesehatan, selain itu adanya arus kedatangan WNA di tengah-tengah penyekatan yang dilaksanakan secara ketat bagi WNI," papar Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah, Agus Samsudin, pada Senin 17 Mei 2021 kemarin.

Baca Juga: PTPN IX Kembangkan Agro Wisata Jatirunggo Park: Mulai Dari Kebun Karet Hingga Taman Bunga Instagramable

Baca Juga: Heboh Aksi Buruh Ancam Boikot Produknya Gara-Gara Kasus Ini, Marketing Indomaret Angkat Bicara

Hal ini tentunya juga menjadi ancaman munculnya varian baru Covid-19 dari berbagai negara. Padahal ini Indonesia sendiri sudah terdeteksi beberapa varian Covid-19 seperti B.117 asal Inggris, kemudian B.1351 (Afrika Selatan), dan varian mutasi ganda dari India B.1617.

Agus mengungkap, ketiga varian itu paling banyak muncul di berbagai negara dengan tingkat penularan jauh lebih tinggi mulai 36% sampai 75% ketimbang jenis sebelumnya. 

Menyikapi hal ini, pihak Muhammadiyah mengaku telah menyiapkan strategi promotif, preventif, dan kuratif untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 pasca libur lebaran 2021.

"Untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19, Muhammadiyah sebagai salah satu pihak yang terus konsisten membantu pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menghadapai pandemi Covid-19, menyiapkan beberapa strategi antisipasi," tegasnya.

Baca Juga: Pasutri Lansia di Bekasi Hangus Terbakar, Polisi Temukan Dalam Kondisi Begini

Baca Juga: Koeman Buruk Sebagai Pelatih, Barcelona Siapkan Dua Calon Pelatih

Langkah tersebut dilakukan secara konsisten dengan mengkampanyekan penerapan prokes kepada masyarakat sebagai pencegahan Covid-19. Salah satunya melalui webinar pengajian, Covid-19 talk yang disiarkan melalui berbagai kanal media sosial milik Muhammadiyah. Selain itu, pihaknya juga akan memasang baliho/spanduk-spanduk di berbagai area publik dan penerbitan panduan terkait Covid-19.

Untuk strategi preventif, penerapan protokol kesehatan di kantor-kantor Muhammadiyah, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan acara- acara di lingkup internal Muhammadiyah terus dilakukan. Penyelenggaraan berbagai acara di internal dilaksanakan secara daring. Penerapan prokes secara ketat dilakukan pada kegiatan yang tidak bisa secara daring.

"Kami juga sudah beberapa kali melakukan vaksinasi di berbagai tempat dan menyasar puluhan ribu warga. Dalam waktu dekat, kami akan melaksanakan vaksinasi lintas agama di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan kawasan Indonesia Timur," imbuh Agus.

Pada penanganan secara kuratif, ia mengatakan pihaknya tetap mengandalkan penanganan pasien Covid-19 melalui Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA) di berbagai daerah yang selama lebih setahun sudah menjalankan layanan Covid-19.

Baca Juga: Dua Jambret Ditembak, Modus Incar Wanita Pengendara Motor Sendirian dan Bawa Tas

Baca Juga: Fakta Unik Jaemin NCT, NCTzen: Harta dan Tahta Jaemin Aja!

Layanan perawatan pasien Covid-19 di 84 RSMA di seluruh Indonesia tetap berjalan, shelter-shelter yang terkoneksi rumah sakit dan isolasi mandiri dirumah juga terus berlangsung. Begitu pula tim perawatan jenazah sesuai protokol dan tim logistik yang akan mendukung warga yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah semuanya selalu siap.

"Cara paling murah dan efektif tidak lain adalah konsisten menerapkan 5M dalam kehidupan sehari- hari, menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan. Kami juga berharap pemerintah tegas menutup tempat-tempat wisata karena terbukti banyak yang tidak mengindahkan prokes," tandasnya.***

Editor: Eko Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah