Network
INFOSEMARANGRAYA.COM - Pandemi masih belum usai namun masyarakat sudah mulai bosan, tak mengindahkan peraturan dimasa libur lebaran 2021.
Meski pelarangan mudik dicanangkan pemerintah, kerumunan masyarakat tak terhindarkan karena tempat wisata yang diizinkan tetap berjalan.
Salah satu tempat wisata yang jadi tujuan para wisatawan domestik adalah pantai Pangandaran.
Baca Juga: Asyik Selfi Saat Naik Perahu, 20 Wisatawan Ini Justru Tenggelam di Waduk Boyolali
Pangandaran menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan, sebagaimana dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Dedi Taufik.
Pangandaran menjadi tujuan favorit para yang ingin menikmati keindahan pantai dan wisata alam lainnya.
Baca Juga: Bantu Warga Palestina, Serangan 3 Roket Diluncurkan Dari Arah Lebanon
Libur lebaran didepan mata, beredar video keriuhan pengunjung di Pantai Pangandaran.
Video itu dibagikan oleh akun Instagram @berandapangandaran pada 15 Mei 2021, tampak kerumunan terjadi di Pantai Batu Karas.
"Situasi Pantai Batukaras," ujar akun Instagram @berandapangandaran, sebagaimana dikutip Info Semarang Raya.
Baca Juga: Rumah di Karangsentul Purbalingga Rusak Tertimpa Petasan dari Balon Udara
Jaga jarak tak diterapkan, wisatawan bertumpuk di pinggir pantai bahkan tampak kerumunan besar bermain air di Pantai Batu Karas.
Protokol kesehatan pun tampak tidak diberlakukan, orang-orang tak memakai masker, kerumunan terjadi layaknya festival yang terjadi di India sebelum 'tsunami' Covid-19 terjadi di sana.
Segelintir orang terlihat memakai masker namun tertempel di dagu tak menutupi mulut dan hidung sebagaimana keharusan yang diterapkan.
Baca Juga: Mayat Tanpa Identitas Buat Geger Warga Gedawang Banyumanik, Begini Kondisinya
Unggahan milik akun Instagram @berandapangandaran itupun mendapat perhatian netizen, mereka menyayangkan sikap masyarakat yang tak patuhi aturan.
"Ya Allah... pada lupa apa ya masih pandemi," ujar akun @kaamiliaaa_.
Para pengguna Instagram menyayangkan aturan yang memperbolehkan tempat wisata dibuka namun mudik dan masuk sekolah dilarang.***
