Baca Juga: Hubungan Indonesia dan Palestina, Dua Bendera Satu Hati: Persaudaraan, Kepedulian dan kemerdekaan
Selanjutnya, pada tahun 2012, Paltel menjajaki kerja sama dengan Turkiye Telekom International atau TTI untuk membangun jaringan telekomunikasi bawah laut pertama, lalu layanan internet di berbagai wilayah Palestina pun diperkuat.
Tujuh tahun kemudian, perusahaan meluncurkan layanan fiber to home atau FTTH, dimulai dengan meluncurkan suatu layanan internet lewat teknologi serat optik.
Kini, perjuangan Paltel dalam melayani telekomunikasi tengah diuji lantaran bombadir yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, perusahaan mengakui terjadi gangguan baik di layanan seluler dan fixed broadband, akibat rusaknya dari generator utama di Sheikh Radwan, Palestina.
Perusahaan mengatakan, “Orang-orang yang kami hormati di tanah air kami tercinta, dengan menyesal kami mengumumkan telah terjadi gangguan total terhadap seluruh jalur komunikasi dan layanan internet di Jalur Gaza, sebab rute internasional yang sebelumnya tersambung, kembali terputus. Semoga Tuhan melindungi Anda dan negara kami.”
Menurut informasi, tim teknisi disebut sudah di lokasi untuk memulihkan kembali layanan internet yang lumpuh. “Kami ingin menekankan bahwa tim teknisi kami bekerja tanpa lelah dan tanpa henti di kondisi yang sulit supaya pelanggan kami tetap terhubung.” sambung perusahaan.***