Hal inilah yang menyebabkan warga Palestina yang hendak beribadah menjadi terganggu, akibat ditutupnya akses menuju ke dalam Masjid Ibrahim.
Tidak hanya ditutup akses menuju masjid Ibrahim, umat Muslim Palestina juga diusir jika mencoba memasuki Masjid.
Tak hanya itu, beberapa waktu lalu juga terjadi kasus pembantaian di Masjid Ibrahim yang membunuh 29 warga Palestina.
Baca Juga: Kebakaran di Gaza Menewaskan 21 Orang: Ribuan Warga Palestina Hadiri Prosesi Pemakaman
Pembantaian tersebut dilakukan oleh pemukim ilegal ekstrimis, Baruch Goldstein.
Sejak kasus itu, Israelpun membagi masjid menjadi dua area yakni area masjid dan sinagog.
Oleh Umat Yahudi, Masjid Ibrahim juga dipercaya sebagai tempat dikuburnya Nabi Ibrahim, Nabi Isa, dan Nabi Yakub.
Dalam setahun, setidaknya ada 10 hari yang dilarang bagi Muslim untuk beribadah di dalam masjid.
Selain menyerbu Masjid Ibrahim sebagai tempat perayaan Sukkot, ribuan pemukim ilegal Yahudi juga berbondong-bondong memasuki kompleks Al Aqsa dan melakukan ibadah talmudik di sekitaran masjid, sejak Rabu 4 Oktober.
Bahkan, oleh Itamar Ben Gvir, seorang Menteri Keamanan Nasional yang terkenal rasis, meludah tersebut dianggap sebagai “kebiasaan".***