Baca Juga: Mendapatkan Pahala dengan Cara Sabar Menurut Ustadz Khalid Basalamah
Fasilitas militer Yavoriv seluas 360 km persegi (140 mil persegi), juga dikenal sebagai Pusat Penjaga Perdamaian dan Keamanan Internasional, telah lama digunakan untuk melatih personel militer Ukraina, seringkali dengan instruktur dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO lainnya.
Pangkalan itu juga menjadi tuan rumah latihan NATO internasional dan seorang pejabat senior NATO, Laksamana Rob Bauer, sebelumnya memujinya sebagai perwujudan “semangat kerja sama militer” antara Ukraina dan pasukan internasional.
Dengan demikian, situs tersebut melambangkan keluhan lama Rusia: bahwa aliansi militer Barat yang beranggotakan 30 orang telah berkembang di Eropa Timur terlalu dekat dengan wilayah Rusia.
Salah satu syarat Moskow untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina adalah agar negara itu membatalkan ambisinya untuk bergabung dengan NATO.
Serangan pada hari Minggu mengikuti ancaman Rusia untuk menargetkan pengiriman senjata asing yang membantu pejuang Ukraina mempertahankan negara mereka dari serangan Rusia.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan instruktur militer asing bekerja di fasilitas itu. "Informasi tentang para korban sedang diklarifikasi," katanya dalam sebuah posting online.
Baca Juga: Warna Baru iPhone 13 Green dan iPhone 13 Pro Green, Alasan Apple Bikin iPhone SE 3 Nggak Serius?
Banyak orang Ukraina telah melarikan diri ke tempat yang relatif aman di Lviv sejak peluncuran invasi Rusia. Kota ini juga merupakan pusat transit bagi mereka yang meninggalkan Ukraina.**