Sebanyak 35 Orang Dilaporkan Tewas dalam Serangan Rusia di Pangkalan Militer Ukraina

- 14 Maret 2022, 10:40 WIB
Asap mengepul di tengah bangunan yang rusak menyusul serangan terhadap pangkalan militer Yavoriv, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Yavoriv, Oblast Lviv, Ukraina, 13 Maret 2022 dalam gambar ini diperoleh dari media sosial.
Asap mengepul di tengah bangunan yang rusak menyusul serangan terhadap pangkalan militer Yavoriv, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Yavoriv, Oblast Lviv, Ukraina, 13 Maret 2022 dalam gambar ini diperoleh dari media sosial. /Foto: @BackAndAlive via REUTERS/@BACKANDALIVE/

INFOSEMARANGRAYA.COM - Puluhan orang laporkan tewas akibat serangan udara dari Rusia di fasilitas militer besar Ukraina di luar kota barat Lviv dekat perbatasan Polandia.

Hal tersebut disampaikan olh salah seorang Pejabat Ukraina yang dilansir dari Al Jazeera mengatakan serangan tersebut sebagai serangan yang paling barat sejak Moskow melancarkan invasi pada 24 Februari.

Lebih dari 30 rudal jelajah Rusia menargetkan fasilitas luas yang berjarak kurang dari 25 km (15 mil) dari titik perbatasan terdekat dengan Polandia, Gubernur Lviv Maxim Kozitsky mengatakan pada hari Minggu.

Baca Juga: Resep Candil Ubi, Menu Takjil Manis untuk Berbuka Puasa

Baca Juga: Info Loker! PT Sayap Mas Utama (Wings Group) Buka Lowongan Kerja Terbaru Maret 2022

Kozitsky mengatakan sedikitnya 35 orang tewas dan 134 lainnya terluka dalam serangan itu.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan serangan udara itu menghancurkan sejumlah besar senjata yang dipasok oleh negara-negara asing yang disimpan di fasilitas itu, dan telah membunuh "hingga 180 tentara bayaran asing".

Al Jazeera dapat memverifikasi klaim militer Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Eksperimen Robert Alberts Berhasil pada Pertandingan Persib Bandung vs Madura United, Apa Itu?

Baca Juga: Mendapatkan Pahala dengan Cara Sabar Menurut Ustadz Khalid Basalamah

Fasilitas militer Yavoriv seluas 360 km persegi (140 mil persegi), juga dikenal sebagai Pusat Penjaga Perdamaian dan Keamanan Internasional, telah lama digunakan untuk melatih personel militer Ukraina, seringkali dengan instruktur dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO lainnya.

Pangkalan itu juga menjadi tuan rumah latihan NATO internasional dan seorang pejabat senior NATO, Laksamana Rob Bauer, sebelumnya memujinya sebagai perwujudan “semangat kerja sama militer” antara Ukraina dan pasukan internasional.

Dengan demikian, situs tersebut melambangkan keluhan lama Rusia: bahwa aliansi militer Barat yang beranggotakan 30 orang telah berkembang di Eropa Timur terlalu dekat dengan wilayah Rusia.

Baca Juga: Link Download Minecraft 1.19 The Wild Gratis untuk Android dan iOS! Dijamin Resmi dari Mojang Studios

Salah satu syarat Moskow untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina adalah agar negara itu membatalkan ambisinya untuk bergabung dengan NATO.

Serangan pada hari Minggu mengikuti ancaman Rusia untuk menargetkan pengiriman senjata asing yang membantu pejuang Ukraina mempertahankan negara mereka dari serangan Rusia.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan instruktur militer asing bekerja di fasilitas itu. "Informasi tentang para korban sedang diklarifikasi," katanya dalam sebuah posting online.

Baca Juga: Warna Baru iPhone 13 Green dan iPhone 13 Pro Green, Alasan Apple Bikin iPhone SE 3 Nggak Serius?

Banyak orang Ukraina telah melarikan diri ke tempat yang relatif aman di Lviv sejak peluncuran invasi Rusia. Kota ini juga merupakan pusat transit bagi mereka yang meninggalkan Ukraina.**

 

Editor: Alfio Santos

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah