Network
INFOSEMARANGRAYA.COM - Penyerang bersenjata menargetkan dua pos keamanan yang berjarak beberapa jam di daerah terpencil di provinsi Balochistan barat daya Pakistan, memicu baku tembak yang menewaskan sedikitnya empat penyerang dan seorang tentara, kata militer.
Kemudian, Tentara Nasionalis Balochistan separatis yang baru dibentuk mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Rabu dalam sebuah posting di Twitter yang dilansir dari Aljazeera.
Serangan itu "berhasil" digagalkan sambil "menimbulkan banyak korban bagi teroris", kata tentara Pakistan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Baca Juga: Bangladesh Perpanjang Penutupan Sekolah Karena Lonjakan Kasus Covid-19 Omicron
Seorang tentara tewas dalam baku tembak selama yang pertama dari dua serangan di distrik Panjgur, menurut pernyataan itu.
Beberapa jam kemudian, penyerang mencoba menyelinap ke sebuah kamp keamanan di distrik Naushki, hampir 500 km (300 mil) ke utara, tetapi pasukan menggagalkan upaya tersebut dan menewaskan empat penyerang.
Seorang tentara juga terluka dalam serangan itu, kata militer. Dikatakan baku tembak intermiten terus berlanjut.
Baca Juga: Krisis Ukraina: AS akan mengerahkan lebih banyak pasukan ke Eropa Timur
Balochistan telah menjadi tempat berbagai serangan dalam beberapa tahun terakhir.
Tentara Nasionalis Balochistan didirikan bulan lalu ketika dua kelompok separatis kecil – Tentara Republik Balochistan dan Tentara Balochistan Bersatu – bergabung dan bersumpah untuk melanjutkan serangan.
Kekerasan terbaru terjadi seminggu setelah pejuang bersenjata menewaskan 10 tentara dalam serangan terhadap pos keamanan di kota Kech di provinsi Balochistan, yang telah lama menjadi lokasi pemberontakan bersenjata.
Separatis di Balochistan telah menuntut kemerdekaan dari pemerintah pusat di Islamabad. Meskipun pihak berwenang Pakistan mengatakan mereka telah memadamkan pemberontakan bersenjata, kekerasan di Balochistan tetap ada.***
