Konflik Rusia Ukraina Memanas, Begini Kronologi Awalnya!

- 27 Januari 2022, 13:38 WIB
Pergerakan NATO di Tengah Konflik Rusia dan Ukraina : Peringatan Sanksi dari Amerika
Pergerakan NATO di Tengah Konflik Rusia dan Ukraina : Peringatan Sanksi dari Amerika //Reuters/

INFOSEMARANGRAYA.COM - Konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, Rusia mengerahkan 100.000 tentaranya di sekitar perbatasan Rusia-Ukraina.

Sepekan terakhir ini situasi antara Rusia dan Ukraina memanas.

Hal ini diakibatkan setelah Presiden Biden mempertimbangkan untuk mengerahkan beberapa ribu tentara AS.

Baca Juga: Info Loker! Lowongan Kerja PT Shopee Internasional Indonesia Lulusan Min. S1 Deadline 12 Februari 2022

Yang diikuti armada kapal perang dan pesawat, ke sekutu NATO di Baltik dan Eropa Timur.

Intelijen Amerika Serikat mengungkapkan, Rusia memiliki rencana perang yang membayangi kekuatan invasi 175.000 tentara yang militer Ukraina.

Meskipun peralatan dan pelatihan yang disediakan AS, akan memiliki sedikit kemampuan untuk menghentikannya.

Baca Juga: Baru Lagi, Free Fire hadirkan Event Squad Beatz dengan Banyak Hadiah Menarik mirip T.R.A.P

Lalu apa penyebab terjadinya konflik anatar dua Negara tetangga tersebut? Mengapa sudah berada di ambang peperangan?

Pada dasarnya, Putin sedang berusaha untuk menggambar ulang batas-batas Eropa pasca-Perang Dingin.

Membangun zona keamanan yang luas dan didominasi Rusia, dan menarik Ukraina kembali ke orbit Moskow dengan paksa, jika perlu.

Baca Juga: Info Loker! PT Aneka Gas Industri Tbk Buka 7 Lowongan Kerja Resmi Terbaru Januari 2022 Lulusan S1

Ketegangan antara Ukraina dan Rusia sudah membara sejak 2013, ketika Ukraina berupaya menggulingkan presidennya yang pro-Rusia, Viktor Yanukovych, dan militer Rusia memasuki wilayah Ukraina.

Imbas dari kondisi tersebut, Rusia mencaplok semenanjung Crimea yang otonom pada 2014 dan mengobarkan pemberontakan separatis di Ukraina timur.

Gencatan senjata yang lemah dicapai pada tahun 2015, tetapi perdamaian sulit dicapai di tengah perang yang telah menewaskan lebih dari 13.000 tentara dan warga sipil.

Baca Juga: Apple Rilis Update iPhone Terbaru iOS 15.3 dan iPad 15.3 untuk Atasi Bug dan Eksploitasi Data

Posisi Kremlin terhadap tetangganya semakin keras. Putin beranggapan, Ukraina pada dasarnya adalah bagian dari Rusia, secara budaya dan historis.

Kekhawatiran muncul pada akhir Oktober, ketika Ukraina menggunakan drone bersenjata untuk menyerang howitzer yang dioperasikan oleh separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.

Rusia menyebut serangan itu sebagai tindakan destabilisasi yang melanggar perjanjian gencatan senjata.

Baca Juga: Duo Xiaomi Redmi Ini Bikin Bingung, Bagus Mana Redmi Note 11 atau Redmi 11? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Kemudian apa yang sebenarnya Putin inginkan?

Menjelang berakhirnya masa jabatan politiknya, Putin bertekad untuk memoles warisannya dan memperbaiki apa yang telah lama dilihatnya sebagai bencana abad ke-20: disintegrasi bekas Uni Soviet.

Putin ingin menegaskan kekuasaan Moskow atas Ukraina, sebuah negara berpenduduk 44 juta orang yang sebelumnya merupakan bagian dari blok Soviet dan berbagi perbatasan 1.200 mil dengan Rusia.

Baca Juga: Perbedaan Spesifikasi iPhone 13 Pro dan iPhone 13 Pro Max, Worth It Yang Mana?

Langkah ini merupakan bagian dari tujuannya untuk memulihkan apa yang ia pandang sebagai tempat yang layak bagi Rusia di antara kekuatan-kekuatan besar dunia, bersama dengan Amerika Serikat dan China.***

Editor: Alfiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah