Oposisi Sayap Kanan Austria Ikut Demonstrasi Covid-19, Tolak Adanya Lockdown Nasional

- 21 November 2021, 07:26 WIB
Pemerintah Austria Akan Kembali Terapkan Kebijakan Lockdown di Negaranya, Serta Percepat Penerimaan Vaksin Bagi Penduduknya.
Pemerintah Austria Akan Kembali Terapkan Kebijakan Lockdown di Negaranya, Serta Percepat Penerimaan Vaksin Bagi Penduduknya. /Pixabay / jag2020.

INFOSEMARANGRAYA.COM - Oposisi Sayap Kanan Austria, Partai Kebebasan, ikut menyerukan protes setelah pemerintah mengumumkan lockdown nasional untuk menekan infeksi virus Covid-19 yang meningkat dengan cepat di negara itu pada Sabtu, 20 November 2021.

Partai oposisi tersebut bergabung dengan ribuan pengunjuk rasa dalam demonstrasi yang digelar di Ibu Kota Austria, Wina.

Adanya demonstrasi menentang tindakan pemerintah seputar Covid-19 juga diperkirakan terjadi di negara-negara Eropa lainnya, termasuk Swiss, Kroasia, dan Italia.

Baca Juga: Kembalikan Jasad Anak Palestina Demi Kemanusiaan, Israel Justru Salah Kirim Jenazah

Seperti yang diberitakan oleh INFOSEMARANGRAYA.COM sebelumnya, Polisi Belanda  menembaki pengunjuk rasa dan tujuh orang terluka dalam kerusuhan yang meletus di Rotterdam tengah di sekitar demonstrasi menentang pembatasan Covid-19 pada Jumat malam, 19 November 2021.

Lockdown Austria akan dimulai Senin pagi dan awalnya akan berlangsung selama 10 hari sebelum dievaluasi kembali.

Langkah tersebut diprediksi hanya akan bertahan 20 hari. Sebagian besar toko akan tutup, dan acara budaya akan dibatalkan.

Baca Juga: Protes Pembatasan Covid-19 Guncang Rotterdam, Polisi Belanda Lepaskan Tembakan

Orang akan dapat meninggalkan rumah mereka hanya untuk alasan tertentu, termasuk membeli bahan makanan, pergi ke dokter atau berolahraga.

Pemerintah juga mengatakan bahwa mulai 1 Februari, negara akan mewajibkan vaksinasi .

Vaksinasi di Austria telah mencapai salah satu tingkat terendah di Eropa Barat dan rumah sakit di negara bagian yang terkena dampak parah telah memperingatkan bahwa unit perawatan intensif mereka mencapai kapasitas.

Baca Juga: Covid-19 Masih Menyebar, Para Ahli Peringatkan Negara Eropa Selama Musim Dingin

Rata-rata kematian harian meningkat tiga kali lipat dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut data dari pemerintah, kurang dari 66 persen dari 8,9 juta orang Austria yang divaksinasi penuh.

Kanselir Austria Alexander Schallenberg meminta maaf karena harus mengambil langkah lockdown nasional tersebut. "Saya minta maaf untuk mengambil langkah drastis ini," katanya.***

Editor: Alfiansyah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah