INFOSEMARANGRAYA.COM - Usai kependudukan Israel di Tepi Barat, anak-anak Palestina harus berjuang untuk sekadar pergi dan berangkat sekolah.
Pasalnya, tidak mudah bagi mereka karena harus menghindari pemukim dan tentara Israel di sepanjang jalan yang menuju sekolah mereka dan juga desa tempat mereka tinggal.
Desa Luban Ash-Sharqiya adalah rumah bagi sekitar 3.500 warga Palestina, 20km selatan kota Nablus di Tepi Barat utara.
Baca Juga: Miris, Sebuah Desa di Palestina Jadi Sasaran Pencurian Tanah oleh Israel
Dua pemukiman ilegal Israel, Eli dan Ma'ale Levona, berada di sisi desa dan dibangun di atas tanah miliknya.
Seperti yang dilansir dari Al Jazeera, unit militer Israel ditempatkan di pintu masuk desa dekat jalan raya utama antara Ramallah dan Nablus setiap sore hari.
Kemudian tentara Israel juga kerap berpatroli dengan berjalan kaki. Bersamaan dengan itu anak-anak Palestina yang baru saja pulang sekolah harus mengambil rute alternatif untuk pulang setelah banyak serangan pemukim.
Baca Juga: Desa Palestina Jadi Sasaran Penyerangan dan Pencurian Tanah oleh Pemukim Israel
“Saya mengantar putra saya ke dan dari sekolah setiap hari karena saya takut dia terluka atau ditangkap oleh tentara,” kata Maoud Awais.