Berjuang Lawan Dominasi Taliban, Wanita Afghanistan Lawan dengan Hal Ini

- 17 September 2021, 15:00 WIB
Potret seorang wanita yang tengah berpose mengenakan pakaian adat Afghanistan.
Potret seorang wanita yang tengah berpose mengenakan pakaian adat Afghanistan. /Instagram/@lemaafzal

INFOSEMARANGRAYA.COM - Beberapa wanita Afghanistan terlihat menggunggah foro dengan mengenakan gaun berwarna-warni sebagai bentuk kampanye melawan dominasi Taliban

Sebelumnya usai kelompok Taliban menguasai Afghanistan terdapat kelompok wanita yang mengenakan niqab dan gaun hitam, melakukan demonstrasi untuk mendukung penguasa baru Taliban di Universitas Kabul.

Hal itu menimbulkan respon dari berbagai wanita dan juga aktivis hak-hak pemuda Afghanistan. Wazhma Sayle salah satunya.

Baca Juga: Gagal Tangani Evakuasi Afghanistan dan Berujung Kekacauan, Menlu Belanda Mundur

“Saya tidak ingin diidentifikasi seperti yang ditunjukkan Taliban kepada saya, saya tidak bisa mentolerir itu. Pakaian ini, ketika saya memakainya, menunjukkan dari mana saya berasal," ujarnya.

Wanita Afghanistan lainnya di luar negeri telah memposting gambar serupa, yang mengejutkan di Kabul.

“Setidaknya mereka mampu memberitahu dunia bahwa kami, para wanita Afghanistan, tidak mendukung Taliban,” kata Fatima, 22 tahun di ibukota Afghanistan.

Baca Juga: Umrah Tanpa Izin Kena Denda Rp37,9 Juta: Ini Aturan Baru dari Kerajaan Arab Saudi

“Saya tidak bisa memposting gambar seperti itu atau memakai pakaian semacam itu di sini lagi. Jika saya melakukannya, Taliban akan membunuh saya," tambahnya.

Beredar kabar bawah aksi sekelompok wanita yang mendukung Taliban mengenakan niqab dan gaun hitam ternyata adalah pria dan hanya sebagai propaganda Taliban.

Seperti yang dikutip dari Al Jazeera, keaslian gambar-gambar itu pun masih dipertanyakan.

“Baguslah perempuan kami (di luar negeri) bisa memprotesnya. Kenyataannya, burqa tidak mewakili perempuan di Afghanistan,” kata Khatima, perempuan muda lainnya di Kabul.

Baca Juga: Pasca Kekuasaan Taliban, PIA Menjadi Maskapai Pertama yang Mendarat di Afghanistan

Ketika Taliban berkuasa dua dekade lalu, perempuan harus menutupi diri mereka dari ujung kepala sampai ujung kaki. Mereka yang melanggar aturan terkadang mengalami penghinaan dan pemukulan di depan umum oleh polisi agama Taliban.

Sementara itu, rezim baru Taliban telah berjanji untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada perempuan.

Namun, telah beredar laporan tentang perempuan dilarang pergi bekerja, dan beberapa dipukuli dalam beberapa pekan terakhir karena memprotes pemerintahan Taliban.***

Editor: Alfiansyah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah