Aman Bagi Janin, Otoritas Pengendalian Penyakit AS Sarankan Ibu Hamil Agar Terima Vakisn Covid-19

- 12 Agustus 2021, 17:24 WIB
Ilustrasi ibu hamil.
Ilustrasi ibu hamil. /Daniel Reche/via Pexels

INFOSEMARANGRAYA.COM - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menyarankan agar ibu hamil menerima vaksin Covid-19 setelah tidak adanya potensi resiko keguguran diakibatkan vaksinasi.

Pendapat tersebut diklaim CDC setelah melakukan seraikaian analisis. Hasil analisis itu pun menyebutkan bahwa tidak menemukan adanya resiko vaksin atas ibu hamil.

Ibu hamil pun dikatakan dapat menerima satu dari tiga jenis vaksin Covid-19 yang mengantongi izin darurat diantaranya, Pfizer, Moderna, atau Johnson & Johnson.

Baca Juga: Setelah Sempat Berseteru, Nigeria Putuskan Berdamai dengan Twitter

Ketua Tim Siaga dan Tanggap Darurat di Divisi Kesehatan Reproduktif CDC AS, Sascha Ellington sampaikan bahwa tingkat vaksinasi pada ibu hamil masih rendah.

Angka tersebut berada di 23 persen dari mereka yang sudah menerima satu dosis vaksin. "Kami ingin meningkatkan itu," kata Ellington.

Ellington mengatakan bahwa pihaknya ingin segera membuat strategi agar para ibu hamil dapat terlindungi dari resiko terburuk paparan Covid-19.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Serang China, 30 Mahasiswa Asal Indonesia Terpaksa Lockdown di Kampus

"Kami ingin perempuan terlindungi. Kami tidak melihat sinyal keamanan apa pun sehingga khasiat vaksin benar-benar lebih besar ketimbang potensi atau risiko yang tidak diketahui," jelasnya.

Bahkan jika tidak menerima vaksin, kondisi kehamilan pada ibu hamil yang terpapar Covid-19 dapat meningkatkan potensi sakit parah.

Sakit tersebut tentunya juga dapat berdampak pada janin yang meningkatkan resiko kelahiran premature.

Baca Juga: Berikan Serangan Udara Roket ke Lebanon, Israel Tuduh Iran Lakukan Serangan Pesawat Tak Berawak!

Maka dari itu CDC AS kini menyarankan agar ibu hamil, ibu menyusui, dan bahkan calon ibu hamil agar segera menerima vaksin Covid-19.

"Kami menyadari adanya mitos terkait kesuburan yang beredar. Mitos tidak berdasarkan pada bukti apa pun. Tidak ada sains yang mendukung itu," kata Ellington. "Kami harap (pedoman) ini membantu," tegas Ellington.***

Editor: Alfiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah