Termakan Hoaks, Dokter di India Peringatkan Warga Bahwa Kotoran Sapi Bukan Obat Covid-19

- 11 Mei 2021, 12:04 WIB
Potret sapi yang ada di India
Potret sapi yang ada di India /Instagram/@office2highway

INFOSEMARANGRAYA.COM - Praktik penggunaan kotoran sapi bahwa itu akan menangkal Covid-19 mendapat peringatan dari para dokter di India yang menyebutkan bahwa tidak ada bukti ilmiah untuk keefektifannya dan bahkan berisiko menyebarkan penyakit lain.

COVID-19 telah menyebabkan kehancuran di India, dengan 22,66 juta kasus dan 246.116 kematian yang dilaporkan sejauh ini.

Para ahli mengatakan bahwa jumlah yang sebenarnya dapat mencapai lima hingga 10 kali lebih tinggi dan warga di seluruh negeri berjuang untuk mendapatkan tempat tidur rumah sakit, oksigen atau obat-obatan. 

Baca Juga: Comeback di Babak Kedua Atas Aston Villa, Manchester United Tempel Manchester City

Baca Juga: Naif Bubar, Begini Kata Sang Vokalis David Bayu

Kondisi itu menyebabkan banyak orang meninggal karena kurangnya perawatan.

Di negara bagian Gujarat di India barat, beberapa orang yang percaya telah pergi ke tempat penampungan sapi seminggu sekali untuk menutupi tubuh mereka dengan kotoran dan air kencing sapi dengan harapan itu akan meningkatkan kekebalan tubuh mereka terhadap atau membantu mereka puluh dari infeksi Covid-19.

Dalam agama Hindu, sapi adalah simbol suci kehidupan dan bumi dan selama berabad-abad umat Hindu telah menggunakan kotoran sapi untuk membersihkan rumah mereka dan untuk ritual doa karena dipercaya memiliki khasiat pengobatan dan antiseptik.

Baca Juga: Borussia Dortmund Bantu Bayern Munich Raih Gelar Bundesliga

Baca Juga: Perempuan Yang Terbiasa Mandiri Ternyata Punya 5 Kelebihan Ini

"Kami melihat ... bahkan dokter datang ke sini. Keyakinan mereka adalah bahwa terapi (dengan kotoran sapi) ini meningkatkan kekebalan mereka dan mereka dapat pergi dan merawat pasien tanpa rasa takut," kata Gautam Manilal Borisa, seorang manajer asosiasi di sebuah perusahaan farmasi.

Borisa mengatakan praktik pengobatan dengan kotoran sapi tersebut membantunya pulih dari Covid-19 tahun lalu.

Sejak itu ia menjadi anggota tetap Shree Swaminarayan Gurukul Vishwavidya Pratishthanam, yakni sebuah sekolah yang dijalankan oleh biksu Hindu yang terletak tepat di seberang jalan dari markas besar Zydus Cadila di India, yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Gelar Shalat Tasbih Bersama, Ribuan Jamaah Padati Masjid Baiturrahman, Hendi Juga Ikut Hadir?

Baca Juga: Israel Lakukan Serangan Ketiga di Masjid Al Aqsa, Warga Palestina Dihujani Granat dan Peluru

Saat para peserta menunggu kotoran dan campuran urin sapi di tubuh mereka mengering, mereka memeluk atau menghormati sapi di tempat penampungan, dan berlatih yoga untuk menaikkan tingkat energi. Mereka kemudian dibasuh dengan susu atau mentega susu cair.

Para dokter dan ilmuwan di India dan di seluruh dunia telah berulang kali memperingkatkan agar tidak mempraktikkan pengobatan alternatif untuk Covid-19, dengan mengatakan hal itu dapat menyebabkan rasa aman yang salah dan memperumit masalah kesehatan yang sudah ada.

"Tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi atau urin bekerja efektif untuk meningkatkan kekebalan terhadap Covid-19, itu sepenuhnya didasarkan pada keyakinan," kata Dr. JA Jayalal, presiden nasional Asosiasi Medis India.

Baca Juga: OTT Bupati Nganjuk, KPK Tangkap 10 Orang Terkait!

"Ada juga risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat mengolesi atau mengonsumsi produk (dari sapi) ini, yaitu penyakit lain dapat menyebar dari hewan ke manusia, ucapnya.

Madhucharan Das, yakni pengelola yang bertanggung jawab atas penampungan sapi lain di Ahmedabad, mengatakan mereka membatasi jumlah peserta praktik pengobatan tersebut.***

Editor: Alfiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x