Semula, warga Yahudi berencana melakukan pawai dengan membawa bendera mengelilingi Kota Tua dan wilayah muslim, serta berakhir di Tembok Ratapan.
Baca Juga: Ini Isi Kecaman Indonesia Terhadap Pengusiran Paksa di Sheikh Jarrah Yerusalem Timur
Baca Juga: Polda DIY Waspadai Penyalahgunaan Ambulans Untuk Angkut Pemudik, Dinkes Pastikan Hal Ini!
Alasan Kepolisian Israel melarang pawai itu karena peringatan Hari Kemenangan tahun ini bertepatan dengan Ramadan. Hal itu bisa memantik aksi kekerasan berlanjut dan membuat situasi di Kota Tua Jerusalem semakin memanas setelah sejumlah bentrokan yang terjadi pada akhir peknlalu.
Akhir pekan lalu juga sempat terjadi bentrokan serupa yang dipicu keputusan aparat keamanan Israel yang menutup akses ke Masjid Al Aqsa.
Hal itu menyulut amarah warga muslim Palestina yang hendak melaksanakan shalat tarawih dan iktikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan.
Selain itu, bentrokan juga dipicu keputusan Israel untuk menggusur wilayah pemukiman muslim Palestina di Sheikh Jarrah, timur Jerusalem.
Baca Juga: Gelar Shalat Tasbih Bersama, Ribuan Jamaah Padati Masjid Baiturrahman, Hendi Juga Ikut Hadir?
Baca Juga: 5 Negara Asia Ini Diramalkan Terkena Tsunami Covid-19 Seperti India?
Kini Israel memutuskan menunda rencana penggusuran. Milisi Palestina di Jalur Gaza menembakkan sejumlah roket sebagai balasan atas aksi kekerasan di Jerusalem.