INFOSEMARANGRAYA.COM,- Tragedi tsunami pandemi Covid 19 gelombang dua di India membuat dunia ikut merasakan kepiluan yang mendalam.
India mengalahkan Amerika Serikat yang menjadi negara dengan kasus penularan tertinggi di dunia, dengan menduduki jumlah kasus harian kematian nomor dua di dunia.
Namun, dibalik kisah pilu masyarakat India, ada kisah menarik yang datang dari salah satu WNI yang nekat merantau ke negeri Bollywood ini untuk melanjutkan kuliah di negara bagian Rajasthan.
Baca Juga: Ngeri! Hoaks dan Buzzer Menjadi Penyebab Tsunami Covid-19 di India, Indonesia Jangan Sampai Ikutan
Baca Juga: Mengenal Virus Corona Varian B1617 di India: Picu Penularan Lebih Cepat dan Lebih Parah?
Melansir CnnIndonesia.com pada Selasa, 27 April 2021 lalu, Anggy bercerita bahwa pada saat pertama kali datang ke India, kondisi disana perlahan membaik yang disertai dengan penurunan jumlah kasus penularan.
Bahkan saat datang ke India saja, ia harus melakukan pengecekan yang ketat sebagai upaya pemerintah India menekan angka penularan virus Covid 19 dari luar negara.
Anggy juga mengatakan, apabila hendak berangkat ke kampusnya di Rajasthan, Anggy harus melakukan tes PCR berkali-kali. Mengingat negara bagian Rajasthan memang sangat ketat akan protokol kesehatannya.
Baru selang tiga minggu kemudian Anggy berada di Rajasthan kondisi mulai memburuk. Belum lagi banyak dari temannya yang kemudian tumbang satu per satu karena Covid 19.
Baca Juga: Meninggal Saat Jadi Imam Sholat Tarawih, Ternyata Begini Sosok Ketua PAC PPP Asal Semarang
Anggy juga menuturkan kampusnya menjadi penularan klaster baru. Padahal Rajasthan menjadi salah satu negara bagian India yang paling ketat menerapkan protokol kesehatan tidak seperti negara bagian lain selain Mumbai.
Anggy menceritakan kronologi awal mengapa kampusnya mendadak jadi klaster penularan. Hal ini di mulai ketika teman sekampusnya banyak yang tertular selepas berlibur ke Mumbai. Bahkan teman yang sama-sama berasal dari Indonesia tertular oleh teman sekamarnya yang baru saja pergi trip ke Mumbai dan terserang flu berkepanjangan.
Padahal seperti yang kita ketahui, Mumbai merupakan daerah di India yang pertama kali muncul varian virus baru yakni B1617.
Anggy menginformasikan bahwa kegiatan belajar mengajar kembali daring dan kampus ditutup sampai 2 mei mendatang.
Baca Juga: UAS Resmi Nikahi Gadis Muda, Mantan Istri Panjatkan Doa dan Berusaha Untuk Ikhlas?
Tak Patuh Prokes
Salah satu penyebab melonjaknya kasus Covid 19 di India disebabkan oleh tidak patuhnya warga India terhadap protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.
Anggy menuturkan bahwa masyarakat India memang kurang memperhatikan protokol kesehatan. Bahkan dalam satu kendaraan umum seperti bus saja hanya satu dua orang yang menggunakan masker.
Bayangkan saja, seberapa padatnya negara Asia Selatan ini. Di Indonesia saja ketika berada di KRL atau kendaraan umum seringkali sedikit membuat kita was was. Apalagi India yang masyarakatnya sangat padat dan tidak mengindahkan peraturan dengan tetap berkerumun tanpa menggunakan masker***