Baca Juga: Mantan Istri Vincent Raditya Sindir Isu Selingkuh Novita Condro?
Baca Juga: Komentari Laga Melawan Real Madrid, Kante: Kami Seharusnya Bisa Cetak Lebih Banyak Gol
“Jadi saya pikir itu adalah kegagalan moral yang nyata, dan kegagalan politik pada bagian dari platform yang belum mampu mengontrol ini,” jelas Banaji.
Banaji juga menjelaskan bahwa adanya sekelompok oknum yang dibayar (buzzer) untuk menyebarkan informasi salah di media sosial dan juga masuk ke berbagai jaringan pesan instan.
Oknum buzzer ini, terang Banaji, menyebarkan informasi salah atau hoaks tentang pandemi dan Covid-19.
"Dua tahun lalu kami berbicara dengan seorang pria yang mengatakan bahwa dia mengoperasikan sesuatu seperti 200 grup WhatsApp, dia menjalankan banyak akun Twitter, dan melakukannya setiap saat,” jelas Banaji.
Baca Juga: Pemalsuan Rapid Test di Bandara Kualanamu Digrebek Polisi
Baca Juga: Lepas Abanda Rahman, CEO PSIS Semarang: Tahun Ini Banyak Pemain Muda
Dampaknya seperti yang dapat kita lihat sekarang India mengalami bencana tsunami Covid-19.
Hal in menyebabkan rumah sakit dan tenaga medis di India kewalahan dalam menanganinya.