Barter Gandum dengan 100.000 Tentara Dari Kim Jong Un, Vladimir Putin Siap Serang Ukraina!

6 Agustus 2022, 13:59 WIB
Ribuan tentara Korea Utara tewas di kamp karantina Covid-19 akibat terjangkit Covid-19 dan hidup serba kekurangan. /Micha Brändli/unsplash.com/@micha_braendli

INFOSEMARANGRAYA.COM – Vladimir Putin, Presiden Rusia dikabarkan siap serang Ukraina usai melakukan barter gandum dengan 100.000 tentara dari Korea Utara dibawah kepemimpinan Kim Jong Un.

Tengah menjadi perbincangan hangat, bahwa saat ini Korea sedang mengalami krisis pangan, tak tinggal diam Vladir Putin Presiden dari Rusia seperti memanfaatkan moment tersebut untuk mendekati penguasa Korea Utara Kim Jong Un.

Menutur laporan resmi dari berita Regum, Rusia hendak melakukan barter dengan menawarkan bantuan berupa gandum hingga energi untuk Korea Utara dengan gantinya 100.000 tentara Korea Utara.

Baca Juga: Viral di TikTok, Ternyata Inilah Makna Kata Ura dalam Bahasa Rusia yang Diucapkan Oleh Vladimir Putin

Vladimir Putin bahkan telah dikabarkan bahwa siap melakukan barter dengan memasok gandum bahkan hingga energi dengan 100.000 tentara milik Korea Utara yang dikuasai oleh Kim Jong Un.

Bukan tanpa alasan Presiden Rusia Vladimir Putin ingin melakukan barter dengan Korea Utara yang termasuk negara dengan pemilik kekuatan militer terbesar.

Konflik yang tak kunjung mendingin antara Rusia dan Ukraina, membuat Presiden Rusia memutuskan melakukan barter dengan 100.000 tentara Korea Utara untuk membantu pasukan Rusia memenangkan konflik dengan Ukraina.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Divaksin Covid-19 Lewat Hidung

"Negara ini siap untuk mengirim hingga 100.000 tentasanya ke Donbas," kata sebuah laporan seperti yang dilansir dari Mail Online.

“Pyongyang akan mampu mengirimkan unit taktisnya ke Donbas,” kata laporan itu dikutip dari The Sun.

Perlu diketahui, bahwa informasi itu masih bersumber dari pro-Kremlin, maka untuk kefaktualan dan keakuratannya belum dapat terukur secara pasti.

Baca Juga: Makin Panas, Kini FBI Coba Rektut Diplomat Rusia Agar Beri Bocoran Rencana Putin ke AS

Sedangkan Korea Utara melalui saluran diplomatiknya, mengabarkan akan menerima tawaran barter yang dilayangkan oleh Vladimir Putir yang merupakan Presiden Rusia.

Korea Utara kini siap memasok kekuatan tempur dalam jumlah banyak untuk membantu Moskow yang merupakan Ibu Kota Rusia.

Adapun kolonel cadangan Igor Korotchenko yang merupakan seorang ahli pertahanan terkemuka di Moskow mengatakan bahwa pemerintahan Rusia tidak perlu malu jika harus menerima bantuan dari Kim Jong Un.

Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina, Ahli Sebut Sanksi Internasional Tidak Mempan Bagi Putin

"Kita seharusnya tidak malu menerima bantuan yang diberikan kepada kita oleh Kim Jong-un," katanya dikutip dari Pikiran Rakyat.

Dibalik barter antar Rusia dan Korea Utara yang nampaknya saling disepakati, terungkap hubungan antar kedua negara itu yang sudah dimulai sejak tahun 1948, ketika Uni Soviet menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui DPRK. Selama perang Korea, Tentara Rakyat Korea didukung oleh Uni Soviet.

Hubungan harmonis antar Rusia dan Korea Utara bahkan masih terjalin sangat baik setelah pembubaran Uni Soviet.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Divaksin Covid-19 Lewat Hidung

Sejak pelancaran invasi ke Ukraina oleh Rusia dibawah kepemimpinan Vladimir Putin pada 24 Februari, Korea Utara masuk dari lima negara yang memilih menentang resolusi PBB yang mengecam invasi terhadap Ukraina tersebut.

Namun Korea Utara juga menjadi negara ketiga yang mengakui kemerdekaan negara pecahan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk di Ukraina Timur - wilayah yang direbut melalui invasi oleh pasukan dari Rusia.

Itulah informasi mengenai Vladimir Putin Presiden Rusia yang hendak melakukan barter dengan Presiden Korea Utara Kim Jong Un dengan memberikan gandum hingga energi untuk ditukarkan dengan 100.000 tentara milik Korea Utara.***

 

Editor: Alfiansyah

Tags

Terkini

Terpopuler