Inflasi Amerika Serikat Naik ke Level Tertinggi, Ekonom: Suku Bunga Akan Meningkat

11 Desember 2021, 14:29 WIB
Tingkat inflasi di Amerika Serikat melonjak menjadi 6,8% ke level tertinggi dalam 40 tahun terakhir dan harga bahan makanan terdampak /Pixabay/Gerd Altmann/

INFOSEMARANGRAYA.COM – Tingkat inflasi di Amerika Serikat melonjak menjadi 6,8% ke level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Akibat adanya lonjakan inflasi ini, harga bahan makanan, bahan bakar dan biaya perumahan menjadi sektor yang paling merasakan dampaknya.

Harga konsumen Amerika Serikat naik sangat cepat dari sebelumnya dalam empat decade terakhir dengan data yang diperbaharui pada Jumat, 10 Desember 2021.

Baca Juga: Waspada Varian Baru Corona Omicron, Berikut Cara Pencegahan Penularannya Menurut WHO

Hal tersebut menjadikan biaya hidup di Amerika Serikat meningkat dengan sangat cepat dalam 40 tahun terakhir.

Adapun data dari Amerika Serikat pada tanggal 10 Desember 2021 menunjukkan tingkat inflasi negara itu mencapai 6,8 persen dari bulan lalu.

Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS bahwa biaya yang lebih tinggi berasal dari sektor bahan bakar seperti bensin, biaya tempat tinggal, biaya makanan menjadi faktor terbesar dalam mendorong tingkat ke titik tertinggi inflasi sejak Juni 1982.

Baca Juga: Argentina Melaporkan Satu Kasus Covid 19 Varian Omicron, Datang dari Afrika Selatan

Sedangkan data dari Kanada pada bulan November masih belum tersedia, tetapi diperkirakan akan naik dari tahun tertinggi mengalami inflasi dalam 18 tahun terakhir dimana mancapai kisaran 4,7 persen dari capaian bulan lalu.

Sementara itu, alasan inflasi meningkat di seluruh dunia terbilang kompleks. Namun, alasan utama munculnya inflasi adalah pada kombinasi uang stimulus pemerintah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hal ini karena rekor suku bunga rendah bertabrakan dengan permintaan konsumen yang meningkat untuk barang dan jasa sedangkan beberapa pasokan menipis.

Baca Juga: Pemenang Miss Grand International 2021 Tien Thuc Thuy Nguyen, Wakil Indonesia Masuk Top 10

Tidak hanya itu, pandemi juga mempersulit produksi dan pengiriman barang, sehingga itu mendorong harga segala sesuatu mulai dari perumahan dan bahan pokok menjadi menipis.

Oleh sebab itu, kenaikan suku bunga sekarang lebih memungkinkan terjadi.

Menurut Ekonom Sal Guatieri dengan Bank of Montreal menerangkan bahwa inflasi akan bertahan beberapa saat lagi dan mencatat bahwa tingkat inti yang menghapus barang-barang volatil seperti harga makanan dan energi meningkat dengan kecepatan hampir lima persen saat ini.

Baca Juga: Apa itu Social Credit? Sistem Kediktatoran Digital Tiongkok Dalam Mengontrol Perilaku Warganya

Sehingga biasanya, pada tingkat inflasi setinggi ini akan memaksa bank sentral untuk menaikkan suku bunga pinjamannya untuk mendinginkan keadaan.

Akan tetapi, itu tidak terjadi sekarang karena Federal Reserve AS khawatir akan menghilangkan stimulus dari ekonomi yang masih rentan terhadap pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.

"The Fed tidak punya banyak pilihan selain mempersiapkan kemungkinan kenaikan suku bunga yang jauh lebih awal daripada yang direncanakan beberapa bulan lalu," kata Sal Guatieri dilansir dari media Kanada, 11 Desember 2021.

Baca Juga: Apa itu Meme Social Credit? Simak Penjelasan Berikut Ini

Peningkatan inflasi di Amerika Serikat yang cukup tinggi hingga menyebabkan kenaikan suku bunga tentu menjadi ancaman cukup besar untuk negara-negara lain terutama para peminjam, sehingga persiapan akan kemungkinan terburuk harus dilakukan.***

Editor: Maruhum Simbolon

Tags

Terkini

Terpopuler