INFOSEMARANGRAYA.COM,- Sebanyak 150 roket diluncurkan ke Kota CCa Tel Aviv dan Ashkelon pada Selasa 11 Mei 2021 lalu. Meski begitu, sebagian besar roket berhasil ditangkis oleh kubah besi (Iron Dome) yang menjadi benteng bertahan andalan Israel.
Iron Dome diciptakan sebagai sistem pertahanan Israel yang diklaim memiliki kemampuan untuk mencegat roket yang diluncurkan musuh dengan tingkat kesuksesan hingga 90 persen.
Irone Dome sengaja dirancang dengan teknologi radar yang canggih dan dilengkapi rudal pencegat. Sistem ini dapat membuat roket yang diluncurkan musuh langsung meledak di udara sebelum mencapai titik sasaran.
Baca Juga: Militer Israel Serang Terowongan Hamas di Gaza, Warga Palestina Kocar-kacir Cari Perlindungan
Baca Juga: Singapura Kembali Lockdown, Ini Aturan Terbaru Pembatasannya
Ternyata menciptakan alat ini membutuhkan biaya yang tak sedikit. Untuk membuat setiap rudal pencegahat setidaknya dibutuhkan biaya sebesar 2,1 miliar per-rudal.
Kemunculan alat canggih ini dimulai ketika adanya konflik antara Israel dengan Hizbullah tahun 2006 lalu. Kala itu, kelompok Lebanon menembakan ribuan roket hingga menyebabkan kerusakan di lingkungan Israel dan puluhan warga tewas.
Maka dari itu, selang setahun Rafael Advanced Defense Systems atau perusahaan pertahanan negara milik Israel, membuat sistem Iron Dome terbaru ini.
Ternyata biaya proyek pembuatan Irone Dome ini tidak terlepas dari bantuan Amerika Serikat yakni sebesar Rp 2,8 Triliun.
Baca Juga: Netizen Hujat Syahrini Karena Pamerkan Lekuk Tubuh Saat Memakai Mukena
Sebelumnya, teknologi Irone Dome ini juga telah mengalami penelitian dan uji coba pengembangan selama bertahun-tahun. Untuk pertama kalinya sistem ini diuji saat berada di medan pertempuran tahun 2011 lalu. Saat itu Israel berhasil menghalau rudal yang ditembakkan ke Kota Beersheba, Israel bagian Selatan.
Meski begitu, sistem pertahanan ini ternyata juga pernah kebobolan. Beberapa roket yang diluncurkan Hamas mampu menjalani kota Ashkelon yang mengakibatkan kerusakan hingga korban jiwa. ***