Network
INFOSEMARANGRAYA.COM - Mujahadah adalah sebuah istilah yang sering dijumpai dalam konteks keagamaan, terutama dalam ajaran Wahidiyah.
Untuk memahami lebih dalam tentang konsep Mujahadah dalam Wahidiyah, kita perlu merinci pengertiannya secara umum, konteks bahasa, syar'i, dan istilah ahli hakikat.
Kita juga akan menjelajahi bagaimana konsep ini diamalkan dalam Wahidiyah.
Baca Juga: Penerapan Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe Tegese Ternyata Tidak Mudah, Simak Penjelasan ala Wahidiyah
Pengertian Mujahadah secara Umum
Menurut penjelasan dalam kitab Jami'ul Ushul Fil-Auliya, yang disusun oleh Asy-Syekh Dhiyauddin Ahmad Mushtofa Al-Kamsyakhonawy An-Naqsyabandy, Mujahadah memiliki beberapa makna berdasarkan konteksnya:
Bahasa: Dalam bahasa Arab, Mujahadah bermakna perang.
Syar'i: Dalam konteks syariah Islam, Mujahadah adalah perang melawan musuh-musuh Allah.
Istilah Ahli Hakikat: Menurut ahli hakikat, Mujahadah adalah perjuangan melawan nafsu amarah yang cenderung kepada kejahatan dan memberikan beban kepada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan aturan syariah (agama). Ada juga yang menganggapnya sebagai ketidakpatuhan terhadap kehendak nafsu atau menahan nafsu dari kesenangannya.
Baca Juga: Motif Penyiaran Wahidiyah Tanpa Pandang Bulu Mengajak Umat Cepat Fafirru Ilallah Wa Rosuulihi SAW
Secara lengkapnya yaitu :
أَمَّاالْمُجَاهَدَةُ فَهيَ فِي اللُّغَةِ الْمُحَارَبَةُ وَفِي الشَّرْعِ مُحَارَبَةُ أَعْدَآءِ اللهِ، وَفِي اصْطـِلاَحِ أَهْلِ الْحَـقِـيْقَةِ مُحَــارَبَةُ النَّفـْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَتَحْمِيْلُهَا مَا شَقَّ عَلَيْـهَا ِممَّا هُوَ مَطْلـُوْبٌ شَرْعًا. وَقَالَ بَعْضُـهُمْ : الْمُـجَاهَدَةُ مُخَالَـفَةُ النَّفْسِ، وَقَالَ بَعْضُهُمْ : المـُجَاهَدَةُ مَنْعُ النَّفْسِ عَنِ الْمَـأْلُوْفَاتِ
Artinya : “Arti mujahadah menurut bahasa adalah perang, menurut syara’ adalah perang melawan musuh-musuh Alloh, dan menurut istilah ahli hakikat adalah memerangi nafsu amarah bis-suu’ (Nafsu yang senantiasa memerintah/ mengajak perbuatan buruk / jahat) dan memberi beban kepadanya untuk melakukan sesuatu yang berat baginya yang sesuai dengan aturan syara’ (agama). Sebagian Ulama’ mengatakan : "Mujahadah adalah tidak menuruti kehendak nafsu”, dan ada lagi yang mengatakan : “Mujahadah adalah menahan nafsu dari kesenangannya”.
Mujahadah dalam Wahidiyah
Dalam konteks Wahidiyah, Mujahadah memiliki arti yang lebih dalam. Ini adalah bagian dari ajaran Sholawat Wahidiyah yang digariskan oleh Muallif Sholawat Wahidiyah, sebagai penghormatan kepada Rasulullah Muhammad SAW dan sekaligus sebagai doa permohonan kepada Allah SWT.
Mujahadah Wahidiyah adalah upaya sungguh-sungguh untuk menundukkan nafsu amarah yang cenderung kepada kejahatan. Tujuannya adalah untuk mengarahkan nafsu ini menuju kesadaran akan kewujudan Allah dan Rasul-Nya. Dalam praktiknya, ini mencakup pengamalan Sholawat Wahidiyah dengan adab, cara, dan tuntunan yang diajarkan oleh Muallif Sholawat Wahidiyah.
Mujahadah Wahidiyah bukan hanya sekadar perjuangan individu melawan nafsu, tetapi juga merupakan doa permohonan kepada Allah untuk kebaikan bagi diri sendiri, keluarga, bangsa, negara, dan seluruh umat manusia.
Baca Juga: Doa Pemilu 2024: Amalkan Doa ini Baik Sebelum dan pada Waktu Pemungutan Suara untuk Indonesia
Ini mencerminkan pemahaman dalam Wahidiyah bahwa perubahan individu dapat memiliki dampak yang positif pada masyarakat dan seluruh alam semesta.
Dengan demikian, Mujahadah dalam Wahidiyah adalah konsep yang mengajarkan pentingnya berjuang melawan nafsu buruk dan mengarahkan diri kepada kesadaran akan keberadaan Allah dan Rasul-Nya.
Ini adalah salah satu prinsip inti yang membentuk ajaran Wahidiyah dan menginspirasi umatnya untuk berusaha menjadi individu yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif pada dunia ini.***
