Santri Nakal yang Beruntung di Dunia dan Akhirat Apakah Mungkin, Simak Ceritanya dari Gus Baha

- 15 September 2023, 20:35 WIB
Santri Nakal yang Beruntung di Dunia dan Akhirat Apakah Mungkin, Simak Ceritanya dari Gus Baha
Santri Nakal yang Beruntung di Dunia dan Akhirat Apakah Mungkin, Simak Ceritanya dari Gus Baha /

INFOSEMARANGRAYA.COM - Berikut cerita Santri nakal yang beruntung di Dunia dan Akhirat dari pengajian Gus Baha.

Zambil namanya, hidup sebagai seorang santri nakal di Mekah. Ia sering membuat keonaran dengan tingkah nakalnya.

Tak heran jika ia tidak disukai oleh orang lain. Suatu hari, Zambil melihat seorang perempuan yang sangat cantik. Dia takjub dengan kecantikan perempuan tersebut.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengganti Sholat yang Pernah Ditinggalkan? Gus Baha Jawab Begini

Tak cukup satu menit dia pandang. Dia semakin merasa ingin tahu, siapa sebenarnya perempuan tersebut.

Rasa ingin tahunya ini membawanya untuk mengikuti arah langkah perempuan tersebut. Akhirnya si perempuan tersebut masuk ke dalam rumah seorang Syeikh. Ternyata si perempuan tersebut anak dari Syeikh tersebut.

Zambil berpikir bagaimana caranya untuk mendekati perempuan tersebut. Dalam benaknya berpikir, menjadi tukang jual air mungkin akan berhasil. Karena kondisi di Mekah saat itu tukang jual air merupakan hal yang dibutuhkan masyarakat Mekah.

Akhirnya Zambil menjual air kepada Syeikh tersebut. Air yang jualnya pun lebih murah dibandingkan harga jual air yang lain.

Dan Syeikh pun senang dengan Zambil karena dia menjual dengan harga murah. Seorang tukang air pasti akan mengisikan air di kamar mandi dan tempat-tempat yang butuh air.

Nah di sinilah kesempatanya untuk melihat si perempuan tersebut. Hingga dia pernah tidak sengaja melihat perempuan tersebut tanpa hijab.

Baca Juga: Bolehkah Orang yang Pekerja Keras Tidak Puasa? Simak Jawaban Gus Baha Berikut ini

Hal ini pun terjadi berkali-kali. Namun lama kelamaan Syeikh tahu apa maksud Zambil menjual air yang murah.

”nak, kalau kamu mau menjadi menantuku tidak harus jualan air seperti ini.”

“Iya Syeikh, saya hanya menjual air untuk menyambung hidup saya. Bukan bermaksud apa-apa.”

“Saya punya beberapa syarat jika kamu mau menikah dengan anak saya. Kamu harus sholat jamaah di masjidil haram shof paling depan selama 40 hari tanpa jeda. Jika kamu sudah melakukannya menghadaplah kepadaku.”

Sambil berpikir bingung Zambil menjawab “Iya Syeikh akan saya lakukan”

Mulailah Zambil sholat jamaah di masjidil haram shof depan. Di hari pertama dia menggerutu, merasa berat, namun dia teringat dengan konsekuensi jika bisa melaksanakan persyaratan Syeikh akan mendapat puterinya yang cantik tersebut.

Hari kedua masih belum bisa ikhlas jamaah karena Allah. Hingga berhari-hari Zambil belum bisa ikhlas berjamaah. Hampir mendekati hari keempatpuluh, Zambil bisa merasakan nikmatnya sholat berjamaah.

Baca Juga: Kenapa Kita Harus Puasa Saat Bulan Ramadhan? Begini Jawaban dari Gus Baha

Dia tidak lagi ingin dibayar dengan menikah. Karena dia ingat dalam hadist dijelaskan bahwa sholat jamaah selama 40 hari tanpa jeda akan terhindar dari api neraka.

Syeikh pun berpikir dalam hati “Kenapa Zambil tidak menghadap. Bukankah ini sudah hari keempatpuluh.” Akhirnya Syeikh mencari Zambil dan akhirnya bertemu di masjidil haram setelah sholat berjamaah.

“Ayo nak ikut saya pulang!”

“Pulang ke mana Syeikh?”

“Ke rumah, saya nikahkan dengan anak saya”

“Astaghfirullah Syeikh, saya sholat berjamaah bukan karena ingin mendapat puteri Anda. Saya lillahi ta’ala.”

Syeikh pun terkejud dengan jawaban Zambil, seolah-olah Zambil merasa tersinggung dengan perkataannya.

“saya ingin mendapat menantu yang ikhlas seperti kamu, nak” sambil memohon dan memelas

Akhirnya Zambil menuruti apa yang diminta Syeikh tersebut dan akhirnya menikah dengan Puteri Syeikh tersebut.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: Alvi Nurullita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah