Hemat Biaya Budidaya Kepiting Sistem Apartemen Pakai Jerigen Bekas Hasil Panen Melimpah

- 22 Oktober 2023, 16:44 WIB
Hemat Biaya Budidaya Kepiting Sistem Apartemen Pakai Jerigen Bekas Hasil Panen Melimpah
Hemat Biaya Budidaya Kepiting Sistem Apartemen Pakai Jerigen Bekas Hasil Panen Melimpah /Tangkap Layar YouTube CapCapung/

INFOSEMARANGRAYA.COM - Inilah pengalaman pengusaha budidaya Kepiting dengan sistem Apartemen vertical crab dengan menghasilkan penen yang melimpah.

Seperti apa caranya, kok bisa hasilkan Kepiting dengan sistem Apartemen Pakai Jerigen Bekas hasilnya luar biasa, tentunya banyak sekali tantangan yang dihadapi Bapak Sujadi, RT. 05 RW. 01 Desa Ori Kecamatan Kuwarasan Kab. Kebumen Jawa Tengah.

Inilah kisah perjuangan beliau, sekarang sukses dibudidaya Kepiting Sistem Apartemen Pakai Jerigen Bekas.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Putri Tanjung, Pengusaha Muda yang Trending di Twitter

Pak Sujadi yang tinggal di Kecamatan Kuwarasan Kab. Kebumen Jawa Tengah Desa terpencil jauh dari laut jauh dari kota.

Pak Sujadi pembudidaya ikan sudah lama, ada 30 tahun lebih ikan air tawar apa saja ada.

Namun beberapa waktu terakhir, sekitar 2 tahun ini telah mencoba budidaya kepiting bakau dengan background bukan dari perikanan, apalagi dari Dinas Perikanan.

Sujadi seorang Guru SD Pensiunan sekitar 5 tahun yang lalu, namun beliau memang suka pada bidang perikanan, sehingga tidak pernah putus selama 30 tahun ini memelihara ikan.

Apa sebabnya, kepingin ternak kepiting? Beberapa tahun yang lalu, itu Pak Sujadi ngebor sumur bor untuk kebutuhan kolam 15 meter.

Ketika keluar airnya asin sekali, kalau diukur, sekitar 12 sampai 14 salinitasnyalah Waktu itu.

Ternyata aplikasikan ke ikan air tawar, waktu itu coba ke ikan gurameh dan nila, langsung ngambang siripnya merah pada mati, akhirnya usaha ikan ini ditutup.

Baca Juga: Profil Juragan 99 yang Kini Trending Topic di Twitter: Pengusaha MS Glow hingga Presiden Arema FC

Belakangan 2 tahun terakhir, Sujadi dengar ada teman budidaya kepiting bako, lihat ke sana kemudian beliau pulang langsung nyoba bikin berdasarkan kekurangan dan kelemahan sana.

Sujadi desain sendiri, pakai bahan-bahan yang sangat sederhana, bahan-bahan bekas, ya namanya apartemen-apartemen sangat sederhana.

Terbuat dari bambu, kayu kemudian jirigen bekas, kita susun ke atas ke atas, kemudian paling atas kita beli aliran air.

Aliran air itu jatuh ke baris paling atas tiap bok kita kasih lubang, supaya enggak muntah lubangnya itu untuk jatuhnya air, jatuh ke bawahnya jatuh ke bawahnya, jatuh ke bawah kayak gitu terus, jadi sistem gravitasi.

Sujadi coba model itu sekitar 1 tahun, kalau yang sekarang itu sudah mulai tak modifikasi.

Sujadi tidak pakai jriigen tak belah, dulu tak belah biar irit sekali tapi kan dak pakai penutup kalau penutupnya enggak kuat kepitingnya kabur, Sujadi pakai jeligen utuh dan setiap baris sudah ada pembuangan kotorannya setiap baris sudah ada pemasukan airnya kayak model apartemen yang bagus gitulah.

Memang tujuan kami itu untuk kegiatan hari tua yang kira-kira bisa saya laksanakan dan terjangkau harganya bagi orang desa seperti Pak Sujadi.

Baca Juga: Inilah Lafaz Lengkap Doa Mujahadah Keamanan atau Hizib Aman dalam Amalan Sholawat Wahidiyah untuk Dunia

Hal yang paling kunci kan perawatannya, untuk kepiting itu Memang agak istimewa, kepiting ini kalau di alamnya kelihatannya mudah di lumpur di air-air yang keruh bisa hidup makan bangkai, makan apa dia doyan banget, tapi kalau sudah kita budidayakan, ternyata semuanya itu berubah air harus betul-betul kita perhatikan kalitas air harus bagus sekali terus salinitasnya, ph-nya tds-nya amoniaknya kemudian suhunya, oksigennya, mineralnya kemudian proteinnya itu semuanya ada aturannya ya.

Kita dekatkan dengan alamnya, kayak gitu, itu sulitnya di situ dulu.

Sujadi di awal-awal 50% 60% kematian tinggi sekali, kematiannya, menurut Sujadi airnya sudah bagus sirkulasinya bagus kok masih banyak yang mati, Pasti karena ada sesuatu.

Nah sesuatu itu yang pengin saya ketahui kan harus eksperimen kita perbaiki dan sebagainya karena otodidak hanya berdasarkan pengalaman, lama sekali prosesnya lah
Untuk sampai saat ini sudah lumayanlah tingkat kehidupannya

Lumayan itu saja sampai saat ini, Sujadi belum puas, masih berusaha mencari formula yang pas, karena setiap ikan itu punya karakter punya formula masing-masing yang berbeda-beda.

Kalau pakan sendiri sebetulnya itu murah dan mudah dibandingkan pelet-pelet ikan yang yang harganya bisa sampai 10 Ribu sampai 15.000.

Kalau Kepiting itu makanan utamanya ikan rucah, ikan rucah itu ikan laut yang untuk bahan terik gesek yang kalau lagi musimnya itu sekilo Pak paling 2.000, 3.000, bisa divariasi dengan usus, misalnya usus dari pemotongan ayam, kalau ngasih makan itu paling sehari sekali.

Kalau penjualan sih gampang banyak permintaan sebetulnya, malah kita kekurangan bahan, belum gede udah ada yang minta mintanya kadang-kadang di luar Batas, jauh di Luar Batas Kemampuan.

Kemampuan kami palingpaling 10, 15, 20, Kilo, minta 4 kintal, 5 kintal.

Kalau penjualan sih enggak terlalu sulit, harga beli bibit maupun harga jual itu biasanya tergantung musiman juga.

Kalau lagi sak murah-murahnya itu ya masih 120.000,- 125.0000 rupiah untuk untuk konsumsian, itu masih masih laku.

Kemudian untuk bibitnya itu semahal-mahalnya itu yang pernah saya alami itu di kisaran sekitar 60, 50 ribu itu harga bibitnya, jadi masih sangat terjangkau sebetulnya,

Karena bibit dan konsumsinya itu masih dua kali lipat tinggal itu satu tadi, bisa mempertahankan tingkat hidupnya apa enggak.

Baca Juga: Rahasia Sukses: Tips Membuat Sempol Bihun Renyah dan Gurih yang Menggugah Selera

Kepada teman-teman harapan kami, Monggo yang pengin mencoba gak usah takut-takut, monggo mencoba dengan pola yang sederhana dulu, jangan banyak-banyak dulu ini ada banyak sih ada beberapa

Minta jangan terlalu banyak dulu, paling-paling satu rak itu yang buatan saya itu 60 bok, itu untuk pelihara 60 bok aja dulu kalau sudah bisa hidup gampang dikembangkan.

Itu harapan Sujadi yang ulet yang yang tekun yang jangan mudah patah dan sebagainya kita sharing-sharing kayak gitu.

Kemudian kepada pemerintah juga harapan saya Monggo untuk untuk budidaya kepiting ini bisa dikembangkan oleh pemerintah dibantu mereka-mereka yang betul-betul pengin bergerak di mencoba di bidang kepiting dengan bantuan pemerintah, pastinya akan lebih mudah untuk maju.

Ada juga yang sudah belajar ke Sujadi diantaranya dari Banda Aceh, Surabaya, Jakarta, Cianjur. 081-327-118-751.

Semoga Anda semua yang membaca ini, benar-benar bisa mencobanya dan juga ada kesempatan untuk mempraktekan budidaya Kepiting Sistem Apartemen atau vertical crab Pakai Jerigen Bekas.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: Youtube CapCapung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah