Ketika keluar airnya asin sekali, kalau diukur, sekitar 12 sampai 14 salinitasnyalah Waktu itu.
Ternyata aplikasikan ke ikan air tawar, waktu itu coba ke ikan gurameh dan nila, langsung ngambang siripnya merah pada mati, akhirnya usaha ikan ini ditutup.
Baca Juga: Profil Juragan 99 yang Kini Trending Topic di Twitter: Pengusaha MS Glow hingga Presiden Arema FC
Belakangan 2 tahun terakhir, Sujadi dengar ada teman budidaya kepiting bako, lihat ke sana kemudian beliau pulang langsung nyoba bikin berdasarkan kekurangan dan kelemahan sana.
Sujadi desain sendiri, pakai bahan-bahan yang sangat sederhana, bahan-bahan bekas, ya namanya apartemen-apartemen sangat sederhana.
Terbuat dari bambu, kayu kemudian jirigen bekas, kita susun ke atas ke atas, kemudian paling atas kita beli aliran air.
Aliran air itu jatuh ke baris paling atas tiap bok kita kasih lubang, supaya enggak muntah lubangnya itu untuk jatuhnya air, jatuh ke bawahnya jatuh ke bawahnya, jatuh ke bawah kayak gitu terus, jadi sistem gravitasi.
Sujadi coba model itu sekitar 1 tahun, kalau yang sekarang itu sudah mulai tak modifikasi.
Sujadi tidak pakai jriigen tak belah, dulu tak belah biar irit sekali tapi kan dak pakai penutup kalau penutupnya enggak kuat kepitingnya kabur, Sujadi pakai jeligen utuh dan setiap baris sudah ada pembuangan kotorannya setiap baris sudah ada pemasukan airnya kayak model apartemen yang bagus gitulah.
Memang tujuan kami itu untuk kegiatan hari tua yang kira-kira bisa saya laksanakan dan terjangkau harganya bagi orang desa seperti Pak Sujadi.