Dikatakannya, hal itu menimbulkan kecemburuan sosial di antara warga. Pihaknya juga kebingungan, karena bantuan tidak bisa dialihkan kepada yang berhak.
“Ada lagi cerita teman kami di Cawas. Itu kadesnya dapat bantuan, sekdes dapat. Kan aneh. Tapi mereka juga tidak bisa apa-apa, diambil tidak bisa, dialihkan juga tidak bisa. Tolong njenengan aturaken Bu Risma (Tolong sampaikan ke Bu Risma),” imbuhnya.
Baca Juga: Segera Ditransfer! Begini Cara Cek Penerima Bantuan Subsidi Gaji Rp1 Juta dari Pemerintah
Kesemrawutan data Bansos juga disampaikan pengelola desa lainnya. Kepala Dusun di Desa Barongan, Suyuti, mengatakan di wilayahnya terjadi dobel data penerima bansos.
Pihaknya mengatakan sudah melaporkan hal itu pada petugas pengelola data. Namun sampai sekarang belum ada perbaikan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya memang banyak menerima laporan terkait BST yang tidak tepat sasaran.
Menteri Kesehatan juga sudah menyampaikan, verifikasi dari daerah tidak sama dengan pusat.
Ganjar mengatakan sudah mengirimkan surat secara langsung ke Menteri Sosial terkait hal ini. Dia berharap, Risma segera merespons.
“Saya mau minta seluruh data penerima BST dari Kemensos di Jateng itu siapa saja. Nah nanti kami overlay dengan data hasil verifikasi yang dilakukan pada April lalu,” tegasnya.