Bupati Kudus Akui Anggaran Penanganan Covid-19 Menipis Hanya Mampu Tangani 400 Pasien

- 8 Juni 2021, 10:52 WIB
Bupati Kudus, Hartopo, turun langsung untuk memastikan pelayanan dan ketersediaan ruang bagi pasien Covid-19 di RS Aisyiyah dan RSUD dr. Loemonohadi/Instagram/@pemkabkudus
Bupati Kudus, Hartopo, turun langsung untuk memastikan pelayanan dan ketersediaan ruang bagi pasien Covid-19 di RS Aisyiyah dan RSUD dr. Loemonohadi/Instagram/@pemkabkudus /

INFOSEMARANGRAYA - Bupati Kudus Hartopo menyampaikan alasan isolasi pasien Covid-19 asal Kudus harus dilakukan di Asrama Haji Donohudan Boyolali.

Bupati menyebut pihaknya memiliki berbagai keterbatasan salah satunya keterbatasan sarana dan prasarana.

”Di Kudus kami memang ada rusunawa, Balai Diklat, dan Hotel Graha. Namun di rusunawa itu yang harusnya bisa dua tempat tidur (per kamar) tapi yang satu tidak ada. Jadi harus menganggarkan,” jelas Hartopo saat dikonfirmasi wartawan, Senin 7 Juni 2021.

Baca Juga: 8 Kabupaten di Jateng Masuk Zona Merah, Ini Daftar Wilayahnya

Belum lagi keterbatasan sumber daya manusia (SDM), obat-obatan, dan vitamin. Di Asrama Haji Donohudan bisa ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov Jateng.

”Kudus hanya bisa mencukupi sekitar 400 orang, sementara yang isolasi mandiri 1.200-an." tambahnya.

Di sisi lain, anggaran Pemkab Kudus mulai menipis. Anggaran refocusing telah banyak digunakan untuk operasional penanganan pandemi. Bahkan anggaran tak terduga hanya tersisa Rp 1 miliar lebih sedikit.

Baca Juga: RUU KUHP Atur Hukuman Menghina Presiden di Medsos Dipenjara 4,5 Tahun

”Sementara perjalanan kita masih jauh, termasuk untuk operasi yustisi,” tambahnya. Sementara, fasilitas isolasi di Donohudan lengkap. ”Di sana ada 700 tempat tidur. Kalau masih kurang disediakan Semarang. Tadi Pak Gubernur sudah menelepon,” ujarnya.

Kebijakan isolasi mandiri terpusat muncul dari masukan Kapolri, Panglima TNI, Pangdam, Kapolda dan Gubernur Jawa Tengah. Jika isolasi mandiri dilakukan di rumah, dikhawatirkan tidak ada pemantauan khusus.

”Terkait penolakan, belum ada laporan ke saya. Namun yang jelas kebijakan ini butuh pendekatan dan pemahaman. Tujuan pemerintah adalah supaya tidak ada penyebaran klaster keluarga lagi. Saat menjalani isolasi juga tenang,” terangnya.

Baca Juga: Ini Cara Mudah Mendaftar Internet Banking BRI dan Nikmati Fasilitasnya!

Pihaknya berupaya secepatnya agar isolasi mandiri terpusat di Asrama Haji Donohudan segera tuntas. Pihaknya tetap mengoptimalkan sosialisasi supaya pasien mau dan mengerti tujuannya.

”Imbauan di rumah saja juga telah diperpanjang hingga Rabu 9 Juni mendatang. Bagi yang tidak berkepentingan tidak usah keluar, tidak usah berkerumun. Masyarakat yang biasanya punya mobilitas tinggi, tolong lebih baik di rumah saja,” ujarnya.

Sementara itu sebanyak 23 aparatur sipil negara (ASN) dan keluarganya yang merupakan pasien Covid-19 mulai diantar ke Asrama Haji Donohudan pada Senin 7 Juni 2021. Sementara pada hari sebelumnya juga diberangkatkan 69 orang.

Baca Juga: Dibantai Vietnam 0-4, Pertahanan Indonesia Kocar-Kacir Gara-gara Misi Ini

”Rencananya masih berlangsung evakuasi yang isolasi mandiri di tiap desa dengan dikomandoi oleh camat dan kades. Harapannya bisa maksimal ditampung di rusunawa untuk kemudian diberangkatkan ke Donohudan,” terang Plh Kepala Dinkes Kudus Masíut.***

Editor: Eko Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x