INFOSEMARANGRAYA.COM - Kondisi krisis air baku yang terjadi di Sungai Jajar Demak telah memengaruhi kelancaran proses pengolahan dan distribusi air bersih di wilayah ini.
Hal ini membuat pihak pengelola air PDAM Demak terpaksa mengambil langkah tegas dengan melakukan penggiliran operasi pelayanan hingga situasi air baku pulih kembali.
Kepala Cabang Demak Timur, Tri Hatma Ida Wijaya, SE, mengumumkan bahwa perubahan jadwal pelayanan air bersih akan berlaku efektif mulai hari Rabu, 30 Agustus 2023. Langkah ini diambil untuk mengatasi dampak minimnya pasokan air baku yang telah memengaruhi ketersediaan air bersih kepada masyarakat.
Menurut Tri Hatma Ida Wijaya, SE, "Kami memahami betapa pentingnya air bersih bagi seluruh lapisan masyarakat. Namun, situasi darurat yang melanda pasokan air baku telah memaksa kami untuk mengambil langkah penggiliran pelayanan demi menjaga ketersediaan air bersih yang merata di seluruh wilayah."
Sehubungan dengan perubahan ini, pihak pengelola air telah menetapkan jadwal operasi pelayanan yang akan diberlakukan hingga kondisi air baku kembali normal. Berikut adalah rincian jadwal operasi penggiliran pelayanan:
Penggiliran Pelayanan:
1. Jam 12.00-24.00: Wilayah yang terdampak pada jam ini meliputi Wonosari, Jl. Sunan Kalijaga, Jl. Kudus, Krapyak, dan Betokan.
2. Jam 24.00-12.00: Sementara itu, wilayah Kadilangu, Tempuran, Cabean, Botorejo, Mranak, Bolo, dan Bango akan mendapatkan pelayanan air pada jam ini.
Pengelola air menyatakan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin dialami oleh masyarakat selama periode penggiliran operasi pelayanan ini. Upaya sedang dilakukan untuk memastikan pasokan air kembali normal secepatnya.
"Kami mengharapkan pengertian dan kesabaran dari masyarakat selama situasi ini berlangsung. Langkah ini diambil semata-mata untuk menjaga ketersediaan air bersih yang adil dan merata bagi seluruh wilayah yang terdampak," tambah Tri Hatma Ida Wijaya, SE.
Dalam situasi darurat seperti ini, kerjasama dari masyarakat sangat diharapkan untuk mengurangi pemakaian air yang tidak perlu. Langkah sederhana seperti memperbaiki kebocoran dan mengurangi penggunaan air untuk hal-hal non-esensial dapat membantu menjaga pasokan air bagi kepentingan sehari-hari.
Baca Juga: Ini 5 Desa di Lereng Merapi yang Alami Kekurangan Air Bersih, Cek Ada Daerahmu?
Pihak pengelola air juga berterima kasih atas perhatian dan kerjasama dari masyarakat selama masa sulit ini. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kanal resmi pengelola air setempat.
Dengan situasi air baku yang menjadi perhatian utama, langkah-langkah seperti penggiliran operasi pelayanan sementara ini menjadi langkah yang tidak bisa dihindari. Semoga pasokan air segera pulih dan masyarakat dapat kembali menikmati akses yang lancar terhadap air bersih.***