Guna Wujudkan Herd Immunity, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Lakukan Percepatan Vaksinasi Berbasis Desa

11 Oktober 2021, 16:34 WIB
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lakukan percepatan vaksinasi desa demi wujudkan herd immunity /Diskominfo Jateng
INFOSEMARANGRAYA.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam rangka mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok mendorong kabupaten/ kota untuk melakukan percepatan vaksinasi berbasis desa.
 
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, usai rapat penanganan Covid-19 di kantor Gubernuran, Senin, 11 Oktober 2021.
 
Ia juga menambahkan bahwa angka vaksinasi Covid-19 di Jawa Tengah telah berada di 49,5 persen.
 
 
Baca Juga: Dinkes Jateng Sebut 64 Dokter di Jateng Gugur Selama Pandemi Covid-19 Melanda
 
“Ada daerah yang sebagian di bawah 50 persen, tapi juga banyak yang sudah di atas 70 persen,” ujar Yulianto.
 
Secara rinci, ia menyebut daerah yang cakupan vaksinasi Covid-19 di atas 70 persen, di antaranya Kota Surakarta, Salatiga, Magelang, Tegal, Kabupaten Karanganyar, Klaten, dan Sukoharjo.
 
Ia juga menyebut bahwa daerah-daerah seperti Banyumas, Rembang, Purworejo, Kebumen, Blora, Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kabupaten Magelang, Temanggung, Cilacap, Banjarnegara, Pemalang dan Brebes mempunyai tingkat vaksinasi yang masih di bawah 50 persen.
 
Baca Juga: 35 Ribu Jamban yang Diberi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Bikin 94 Persen KK Tidak Lagi BAB Sembarangan
 
 
“Yang di bawah 50 persen tidak semuanya karena faktor ketersdiaan vaksin, tapi juga percepatan pelaksanaannya. Sehingga yang masih rendah kita dorong untuk melakukan suatu percepatan secara simultan, berbasis pada desa. Jadi, kalau berbasis desa itu sangat bagus,” paparnya.
 
Menurut Yulianto, vaksinasi Covid-19 berbasis desa sangat efektif untuk percepatan dan pemerataan. Baik yang total maupun lansia.
 
“Maka konsep vaksinasi berbasis desa itu sangat bagus, karena semua faskes bergerak bersama. Kedua, lansia mudah aksesnya dan bisa jemput bola. Seperti di beberapa tempat yang sudah melakukan ini, di Boyolali ternyata cukup bagus, baik total maupun lansia,” tuturnya.
 
Baca Juga: Diduga Langgar Sumpah Jabatan, Rektor UMK dan Tiga Wakilnya Diminta Mundur oleh Mahasiswa
 
Sejauh ini, pihaknya menyebut mampu menyuntikkan vaksin sekitar 2,5 juta per minggu. Dan minggu ini Jawa Rengah menerima 2,6 juta dosis vaksin.
 
“Semoga ini bisa diselesaikan, sehingga angka vaksin bisa tinggi,” imbuhnya.
 
Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan bahwa vaksinasi Covid-19 menjadi syarat status level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sehingga, kabupaten/ kota yang masih di bawah 50 persen untuk segera melakukan percepatan.
 
Baca Juga: Rekening ATM Ludes Rp5,8 Miliar, Warga Asal Kudus Gugat Bank Mandiri Kudus ke Pengadilan
 
Alhamdulillah kondisi membaik. Tapi memang ada beberapa daerah kondisi levelnya naik, karena ada satu syarat yaitu vaksinnya kurang,” ungkapnya.
 
Ia meminta kabupaten/ kota yang masih di bawah 50 persen untuk menghitung dan melaporkan berapa vaksin yang dibutuhkan.
 
Bahkan Ganjar mengaku akan meminta vakisn secara langsung ke Kementrian Kesehatan khusus untuk daerah di Jawa Tengah yang masih berada di bawah angka 50 persen.
 
Baca Juga: Petani di Kabupaten Magelang Sukses Panen Jagung Kuning, Sebut Berkat Kemarau dan Harga Tinggi
 
“Kita pastikan kabupaten/ kota di bawah 50 persen untuk menghitung berapa kebutuhannya untuk berapa hari minimal untuk satu minggu. Kami akan minta ke Kementrian Kesehatan khusus daerah di bawah 50 persen, agar bisa dilakukan percepatan,” tandasnya.***

Editor: Maruhum Simbolon

Sumber: Diskominfo Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler