INFOSEMARANGRAYA.COM,- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mendukung penutupan 27 exit tol Jateng tanggal 16-22 Juli mendatang.
Menurut Ganjar, keputusan penutupan exit tol Jateng yang dilaporkan oleh Kapolda Irjen Ahmad Luthfi guna menekan pergerakan selama PPKM Darurat. Namun, Ganjar menitipkan pesan kepada Kapolda dan jajaran polisi nya.
Menurutnya, jika masyarakat tetap diperbolehkan pergi maka akan mencari jalan lain. Soal penutupan exit tol Jateng pun dirinya mendapat komplain dari Kabupaten Grobogan yang merupakan jalur alternatif.
Baca Juga: Ganjar Ungkap Zona Merah Jateng Turun Jadi 19 Wilayah, Kasus Tertinggi Ada di Daerah Ini!
Baca Juga: KTP Luar Kota Bisa Ikut Vaksinasi Massal di Kota Semarang, Ini Daftar Sentra Lokasinya!
“Ini yang mesti diantisipasi, kalau ini ditutup mereka lewat mana. Ini yang mesti kita perhatikan,” kata Ganjar, Rabu 14 Juli 2021.
Ganjar menambahkan, kebijakan ini diambil untuk mengurangi mobilitas. Menurutnya, transportasi dari sektor esensial seperti obat-obatan hingga logistik masih dapat bergerak.
“Karena faktanya ini peningkatannya masih tinggi, faktanya ini variannya kok ya kita sudah tau delta, terus kemudian kok faktanya orang masih cuek, padahal kalau kita tahu kita ngurus oksigen saja udah kaya begini,” jelasnya.
Selain penutupan exit tol, Ganjar juga mengapresiasi langkah pemadaman lampu di waktu malam hari. Dia menilai, langkah itu memang terbukti cukup mampu mendorong masyarakat untuk tidak pergi dan mengurangi pergerakan.
"Cuman saya minta juga perhatian ketika ada yang ngawal ada yang jaga agar tidak terjadi kejahatan atau kecelakaan. Itu dua hal yang saya minta kepada kawan-kawan,” ujarnya.
Baca Juga: 27 Titik Exit Tol Jateng Ditutup Mulai 16-22 Juli 2021, Ini Daftarnya
Di sisi lain, Ganjar berharap masyarakat mendukung upaya pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. Terlebih, Covid-19 varian delta sudah ditemukan di beberapa wilayah Jateng.
“kalau anda terlindungi anda tidak akan pergi ke rumah sakit. Kalau semua tidak terlindungi dan sakit akhirnya pergi ke rumah sakit maka rumah sakit juga penuh dan nanti orang akan marah-marah soal ambulans, soal tempat tidur, oksigen dan semua marah,” tandasnya.***