INFOSEMARANGRAYA.COM - Bagi para penderita dan penyintas Covid-19 diingatkan untuk banyak mengonsumsi air putih.
Peringatan ini disampaikan dr. Indah Rahmawati, Sp.P Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) cabang Jawa Tengah.
"Bagi para penderita Covid-19 termasuk juga yang sedang menjalani isolasi mandiri dan juga para penyintas harus banyak minum air putih," katanya di Purwokerto, Banyumas, Minggu 28 Februari 2021.
Baca Juga: Ganjar Protes Data Satgas Penanganan Covid-19, Terutama Kasus di Solo
Menurut dr. Indah, Pemenuhan cairan diperlukan guna mencegah dehidrasi.
"Kami menemukan banyak pasien yang malas minum saat sedang sakit sehingga demam tidak turun karena dehidrasi," katanya.
Selain itu, kata dia, dahak juga menjadi sulit keluar dan kondisi pasien makin lemas karena kondisi kurang cairan.
Baca Juga: Vaksinasi Turunkan Kasus Covid-19 pada Nakes di Kota Semarang Hingga 30 Persen
"Karenanya kami mengingatkan untuk banyak konsumsi air putih. Pemenuhan cairan tidak hanya dihitung dari minum air putih saja tapi bisa dalam bentuk makan sup atau kuah makanan," katanya.
Sedangkan bagi para penyintas Covid-19 meskipun sudah dinyatakan sembuh juga harus tetap memperhatikan asupan cairan dan banyak minum air putih.
"Bagi penyintas Covid-19, kami berpesan agar tetap mematuhi protokol kesehatan, kemudian segera kontrol ke dokter jika masih ada gejala," katanya.
Baca Juga: Jateng Bebas Zona Merah, Ganjar: Ojo Kesusu Menutup Layanan Covid-19
Dia juga mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.
"Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan, merupakan salah satu cara efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujarnya.
Ia mengingatkan pula kepada masyarakat untuk waspada saat ingin makan bersama dan harus melepas masker.
Baca Juga: Hore.. Jateng Lepas Zona Merah Covid-19, Salah Satunya Karena 'Jateng di Rumah Saja'
"Pada saat makan bersama ada kemungkinan melepas masker dan terjadi kontak dengan orang tanpa gejala dalam jarak yang tidak aman," katanya.
Karena itu, yang menjadi kunci penting, kata dia, adalah memastikan tetap menjaga jarak.***