Gejala Baru Covid-19 Mata Memerah: Angka Kasus RI Mulai Melonjak

- 4 Mei 2023, 22:50 WIB
Gejala Baru Covid-19 Mata Memerah: Angka Kasus RI Mulai Melonjak
Gejala Baru Covid-19 Mata Memerah: Angka Kasus RI Mulai Melonjak /

INFOSEMARANGRAYA.COM - Khawatir dengan kondisi lingkungan? Cek status terbaru Covid-19 varian baru dengan gejala mata memerah ternyata semakin melonjak di RI.

Simak selengkapnya di bawah ini.

Varian baru Covid-19,XBB 1.16 atau Arcturus sudah masuk ke Indonesia. Hal ini menyebabkan lonjakan kembali terjadi.

Berdasarkan data per 29 April 2023, kasus harian dilaporkan bertambah sebanyak 2.074 orang. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan ini adalah angka tertinggi sejak 10 bulan terakhir.

Dalam keterangannya, Kemenkes mengatakan kenaikan kasus ini dipengaruhi oleh positivity rate yang meningkat menjadi 14,76%. Sementara untuk tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupacy ratio (BOR) juga naik jadi 7,47%.

Kasus meninggal juga dilaporkan meningkat sejak awal April 2023. Kenaikan paling signifikan terjadi pada 28 April 2023 dengan 37 kematian. Kemudian pada 29 April 2023 menurun dengan 14 kematian.

Gejala Khusus Covid-19 Varian Arcturus
Varian ini disebut punya gejala khusus. Yakni orang yang terinfeksi akan memiliki gejala mata merah.

Namun menurut WHO, gejala mata merah ini bukanlah sesuatu yang baru. Sebab sejak awal Covid merebak, laporan mata gatal dan perih sudah pernah ada.

"Ini bukan gejala baru. Namun mungkin lebih kini lebih banyak ditemukan," kata profesor penyakit menular University of California, Peter Chin-Hong, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga: Atasi Wasir/Ambeien Cukup dengan Jahe dan Lidah Buaya, Berikut Resep Minuman Sehat ala dr. Zaidul Akbar

Kehadiran varian baru juga menimbulkan pertanyaan soal efektivitas vaksin yang ada sekarang. Ching-Hong mengatakan tak terlalu khawatir soal vaksin.Baca Juga:Top, Eri Cahyadi Wakili Indonesia Bicara Penanganan Covid-19 di Forum Internasional

Alasannya karena Arcturus mirip dengan varian sebelumnya, yang akan berpengaruh pada penggunaan vaksin.

"Karena sangat mirip dengan XBB 1.5, menurut kami vaksin akan baik-baik saja," ungkapnya.
Sementara itu, Ali Mokdad selaku profesor kesehatan global University of Washington menyebutkan belum bisa menentukan seberapa baik vaksin yang ada sekarang untuk melawan XBB 1.6.

Baca Juga: Ramuan Kunyit dan Jahe untuk Pereda Keputihan! Berikut Resep Minuman Sehat Ala dr. Zaidul Akbar

Arcturus memang telah ditemukan di beberapa negara dan juga menyebabkan kenaikan kasus Covid-19. Termasuk di Indonesia dan Amerika Serikat.

WHO telah menetapkan Arcturus sebagai variant of interest. Sebab varian tersebut terus menyebar dan mengalahkan varian lainnya.

Memang masih terlalu dini untuk memprediksi soal XBB 1.16 di masa depan, ungkap Mokdad. Tapi dia meyakini jika hingga sekarang belum ada yang harus dikhawatirkan terkait varian baru tersebut.
"Kami belum melihat peningkatan rawat inap, kami belum melihat peningkatan indikator apapun yang membuat kami khawatir," ungkapnya. 

Baca Juga: Rebusan Ketumbar Banyak Khasiat! Berikut Cara Buat dan Ragam Manfaatnya

Gejala dari sub varian baru ini hampir sama dengan gejala COVID-19 sebelumnya, yakni, batuk, flu, demam, dan nyeri tenggorokan.

Namun sejumlah negara ada yang melaporkan gejala khas berupa mata kemerahan atau konjungtivitas dan ada kotoran.

Tak hanya COVID-19, penularan penyakit lain pun harus diwaspadai sehingga masyarakat perlu memakai masker.

Pemakaian masker direkomendasikan untuk orang-orang yang merasa sakit seperti batuk flu dan buat mereka yang akan berdekatan dengan orang-orang yang sedang sakit.

Baca Juga: Cuma Pakai Garam dan 2 Bahan Ini, Berikut Resep Minuman Sehat untuk Menjaga Lambung Alam dr. Zaidul Akbar

Selain itu, untuk meningkatkan pencegahan, pemerintah menganjurkan masyarakat melakukan tes cepat antigen mandiri.

Ada dua produk yakni produk dalam negeri dengan kode AKD dan produk luar negeri dengan kode AKL.

Produk itu bisa didapat di toko alat kesehatan, apotek atau tempat lain yang ada izin distribusi alat kesehatannya.

Tes cepat antigen mandiri itu menggunakan metode nasal yaitu hanya memasukan alat melalui hidung.

Tata caranya sudah tersedia petunjuk penggunaan pada produk. Setelah melakukan colok idung selanjutnya melakukan pindai kode QR yang ada pada produk melalui aplikasi SatuSehat. Apabila hasilnya positif harus ditindak lanjut dengan PCR.

Tes cepat antigen mandiri ini bisa mendeteksi dini virus COVID-19. Selanjutnya akan mudah melakukan pencegahan atau pengobatan.

 

Demikian informasi mengenai kasus baru covid-19 dengan varian terbaru beserta pencegahan yang bisa dilakukan. 

Selalu menjaga kesehatan dimanapun dan kapanpun.***

Baca Juga: Resep Infused Water untuk Detoks Rahim Ala dr. Zaidul Akbar, Bisa Redakan Nyeri Haid sampai Promil

Editor: Maruhum Simbolon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x