Baca Juga: Waspada! Jangan Asal Cetak Kartu Vaksin Seperti Ukuran KTP, Ketahui Bahayanya
Penyebab gangguan kognitif dapat terjadi melalui mekanisme multi-faktor. Mulai dari faktor risiko penyakit bawaan, infeksi Covid-19, hingga perubahan status mental saat perawatan di rumah sakit.
“Virus Covid-19 dapat secara langsung menginfeksi ke otak penyintas maupun secara tidak langsung karena faktor penyakit kormobid,” imbuhnya.
Yuda mengatakan, sebelum ada Covid-19, sebuah penelitian pada 2006 telah menunjukkan pusat memori di otak (hippocampus) sangat rentan terhadap inflamasi atau peradangan.
“Artinya, kalau ada infeksi virus, hippocampus rentan kena. Maka tidak heran kalau pada kasus virus Covid-19 memiliki efek klinis jangka panjang. Seperti mudah lupa dan sulit konsentrasi,” terangnya.
Baca Juga: Ramuan Teh Rempah Untuk Tingkatkan Imun Tubuh Saat Isoman, Enak dan Segar!
Baca Juga: Ramuan Herbal Ala Dokter: Bisa Tingkatkan Imun Tubuh di Kala Pandemi, Ini Resep dan Khasiatnya
Sebetulnya, lanjut Yuda, tidak ada evidence-based medicine yang paling ampuh untuk mengatasi gangguan kognitif.
Meski begitu, akan selalu ada potencial treatment atau pengobatan yang bisa dilakukan. Yakni mengkonsumsi Citicoline.
Selain itu, pentingnya kombinasi olahraga fisik, stimulasi mental, dan aktivitas sosial untuk menjaga kesehatan fungsi otak dan mencegah gangguan kognitif. Tentu tetap menjaga protokol kesehatan serta vaksinasi.