WASPADA! Selain Penyakit Paru-paru, Penyitas Covid-19 Juga Alami Gangguan Pada Alat Vital Ini!

19 Agustus 2021, 07:55 WIB
Ilustrasi Orang yang menderita sesak napas/ selain penyakit paru-paru, ternyata Covid-19 juga menyerang organ vital penderita Covid-19. /Pexels/

INFOSEMARANGRAYA.COM,- Kasus Covid-19 di Indonesia belum juga pulih, di beberapa wilayah angka pasien juga menunjukan penambahan.

Kebanyakan penderita Covid-19 sering ditandai dengan gejala penyakit paru-paru seperti sesak napas dan infeksi paru paru. Disisi lain seseorang juga akan kehilangan indra penciuman (tidak bisa merasakan bau). 

Namun perlu diketahui, ternyata penyitas Covid-19 tak hanya pengalami penyakit paru-paru saja lho? penyitas Covid-19 juga mengalami gangguan pada alat vital tubuh yakni fungsi otak atau Brain Fog. 

Baca Juga: Penderita Covid-19 Wajib Tahu! Ini Cara Mudah Cek Saturasi Oksigen Pada Tubuh

Baca Juga: INFO LOKER BUMN! PT Pos Indonesia Buka Lowongan Lulusan Maksimal D3 Untuk Agustus 2021, Ini Syarat Daftarnya!

Menurut Dokter Spesialis Syaraf, dr Yuda Turana bahwa akibat infeksi Covid-19, ternyata akan memberikan dampak gangguan kognitif pada otak atau Brain Fog saat seseorang sedang dalam masa pemulihan. 

Brain Fog adalah kondisi saat seseorang mengalami penurunan fungsi kognitif. Seperti sulit konsentrasi, sering lupa, hingga sulit mengambil keputusan.

“Dulu awalnya kita menyebut Covis-19 terkait dengan penyakit paru-paru. Seperti infeksi dan sesak napas. Ternyata setelah sembuh banyak dampak yang lain yang multi-organ. Salah satunya adalah otak,” kata dr. Yuda Turana dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu 18 Agustus 2021.

Baca Juga: Waspada! Ibu Hamil Rawan Terpapar Covid-19 Hingga Picu Kematian, Ini Penjelasan Dokter

Baca Juga: Waspada! Jangan Asal Cetak Kartu Vaksin Seperti Ukuran KTP, Ketahui Bahayanya

Penyebab gangguan kognitif dapat terjadi melalui mekanisme multi-faktor. Mulai dari faktor risiko penyakit bawaan, infeksi Covid-19, hingga perubahan status mental saat perawatan di rumah sakit.

“Virus Covid-19 dapat secara langsung menginfeksi ke otak penyintas maupun secara tidak langsung karena faktor penyakit kormobid,” imbuhnya.

Yuda mengatakan, sebelum ada Covid-19, sebuah penelitian pada 2006 telah menunjukkan pusat memori di otak (hippocampus) sangat rentan terhadap inflamasi atau peradangan.

“Artinya, kalau ada infeksi virus, hippocampus rentan kena. Maka tidak heran kalau pada kasus virus Covid-19 memiliki efek klinis jangka panjang. Seperti mudah lupa dan sulit konsentrasi,” terangnya.

Baca Juga: Ramuan Teh Rempah Untuk Tingkatkan Imun Tubuh Saat Isoman, Enak dan Segar!

Baca Juga: Ramuan Herbal Ala Dokter: Bisa Tingkatkan Imun Tubuh di Kala Pandemi, Ini Resep dan Khasiatnya

Sebetulnya, lanjut Yuda, tidak ada evidence-based medicine yang paling ampuh untuk mengatasi gangguan kognitif.

Meski begitu, akan selalu ada potencial treatment atau pengobatan yang bisa dilakukan. Yakni mengkonsumsi Citicoline.

Selain itu, pentingnya kombinasi olahraga fisik, stimulasi mental, dan aktivitas sosial untuk menjaga kesehatan fungsi otak dan mencegah gangguan kognitif. Tentu tetap menjaga protokol kesehatan serta vaksinasi.

“Setidaknya jalan dan senam di tempat itu olahraga. Stimulasi mental dapat dilakukan dengan cara perbanyak berita positif hindari berita negatif. Jangan lupa aktivitas sosial. Ini semua harus dikombinasikan,” tutupnya.***

Editor: Asri Aulia Rachmawati

Tags

Terkini

Terpopuler