INFOSEMARANGRAYA.COM – Pada Rabu, 10 November 2021 harga saham-saham di Korea Selatan jatuh.
Hal ini karena Tesla Inc mengumumkan pembukuan mereka yang mengalami penurunan harian terburuk dalam 14 bulan terakhir.
Sehingga, ini memicu saham para produsen baterai dan mobil mengalami kemerosotan. Ini juga berdampak pada melemahnya mata uang won dan imbal hasil obligasi pemerintah naik.
Baca Juga: Sering Trending di Twitter, Apa itu Dogecoin?
Baca Juga: Beda Perusahaan, OVO Beri Klarifikasi Terkait Isu Pencabutan Izin Usaha dari OJK
Seperti yang dilansir dari antaranews.com, indikator utama Bursa Efek Korea yaitu Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terpangkas sebesar 20,31 poin atau 0,69 persen.
KOSPI memang telah mengalami peningkatan sebesar 2,39 persen sepanjang tahun ini. Akan tetapi, tetap kehilangan 5,2 persen dalam 30 sesi perdagangan.
Oleh karena itu, Tesla Inc mencatat penurunan harian terburuk mereka pada Selasa, 9 November 2021 di Wall Street.
Baca Juga: OJK Resmi Cabut Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan PT OVO Finance Indonesia
Hal ini karena para investor telah menjual saham mereka sebelum terjadi kemungkinan penjualan saham yang dilakukan oleh kepala Perusahaan Elon Musk.
Meski saham produsen baterai dan mobil jatuh, akan tetapi hal itu tidak terjadi secara keseluruhan karena saham hanya sedikit tertekan.
Menurut Na Jeong Hwan sebagai seorang analis di Cape Investment & Securities menerangkan bahwa ini terjadi karena para investor juga masih menunggu data inflasi dari China.
Baca Juga: China Ekspor Kapal Perang ke Pakistan untuk Pertama Kalinya, Jadi Tanda Positif Hubungan Diplomatis?
Baca Juga: Tampilkan Artis Asal Indonesia, 'Head In The Clouds' Jadi Festival Musik yang Sukses di Los Angeles
Adapun data beberapa saham kelas berat dari perusahaan raksasa di Korea Selatan menunjukkan ada yang mengalamai kenaikan dan penurunan.
Salah satu saham perusahaan besar yang mengalami kenaikan adalah Perusahaan Samsung Electronics dengan peningkatan sebesar 0,14 persen.
Namun, rekannya SK Hynix mengalami skala saham yang masih tercatat datar. Sedangkan, LG Chem anjlok sebesar 4.03 persen.
Baca Juga: Negara dengan Jumlah Pembeli Online Terbanyak di Asia Tenggara Tahun 2021
Baca Juga: Sering Trending di Twitter, Apa itu Dogecoin?
Tidak hanya LG yang mengalami penurunan, tapi perusahaan besar sekelas Hyundai Motor juga anjlok di kisaran 2.4 persen.
Sementara itu, investor asing menjadi penjual bersih saham senilai 37,6 miliar won atau senilai 31,81 juta dollar AS.
Sedangkan mata uang won sebesar 1.108,9 per dollar diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,31 persen di platform penutupan transaksi dalam negeri. Ini lebih rendah dari penutupan sebelumnya yang tercatat di kisaran 1.177,2.
Baca Juga: Bagi Nasabah, Tarif Tunai dan Cek Saldo Tak Lagi Gratis di ATM Link!
Jika dilihat dalam skala perdagangan luar negeri, mata uang won sebesar 1.181,4 per dollar, turun 0,3 persen dari hari sebelumnya.
Sedangkan dalam perdagangan non-deliverable forward yang memiliki kontrak per bulan, tercatat di kisaran 1.181,6.
Ini menunjukkan bahwa mata uang won mengalami penurunan 8,0 persen terhadap dollar sepanjang tahun ini.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea Selatan pada 3 tahun terakhir di sektor yang paling likuid sebesar 1,7 basis poin atau 1,882 persen.
Sedangkan untuk imbal hasil obligasi pada 10 tahun terakhir pada sektor yang sama diperkirakan naik sebesar 0,5 basis poin atau sekitar 2,299 persen.***