Pasca Pembunuhan Pemimpin Rohingya, Polisi Bangladesh Telah Menangkap Lebih dari 170 Orang

- 2 November 2021, 11:15 WIB
Pemimpin Rohingya yang dibunuh - Polisi setempat telah menangkap 5 orang pria yang diduga pelaku pembunuhan pemimpin Rohingya, kemungkinan terkait dengan kelompok militan.
Pemimpin Rohingya yang dibunuh - Polisi setempat telah menangkap 5 orang pria yang diduga pelaku pembunuhan pemimpin Rohingya, kemungkinan terkait dengan kelompok militan. /Reuters/ Mohammad Ponir Hossain//

INFOSEMARANGRAYA.COM - Polisi Bangladesh telah menangkap 172 orang Rohingya dalam beberapa pekan terakhir setelah tindakan keras yang dipicu oleh pembunuhan brutal terhadap seorang pemimpin komunitas terkemuka, kata kepolisian, Senin 1 November 2021.

Mohib Ullah ditembak mati pada akhir September di sebuah kamp pengungsi dekat kota pelabuhan Cox's Bazar, di sebuah wilayah yang menampung lebih dari 700.000 anggota minoritas Muslim tanpa kewarganegaraan yang melarikan diri dari penumpasan militer 2017 di Myanmar.

Guru berusia 48 tahun itu muncul sebagai advokat yang disegani bagi masyarakat tetapi dalam minggu-minggu sebelum pembunuhannya telah menjadi sasaran ancaman pembunuhan dari kelompok militan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA).

Baca Juga: Ribuan Orang di Thailand Lakukan Unjuk Rasa, Tuntut Adanya Reformasi Monarki

Di antara mereka yang ditangkap dalam minggu-minggu sejak itu adalah 10 orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan itu, kata Naimul Haque, komandan elit Batalyon Polisi Bersenjata (APB).

"Perjuangan kami melawan para penjahat di kamp-kamp akan terus berlanjut," tambahnya.

114 orang lainnya yang ditahan telah menyatakan diri mereka sebagai anggota ARSA, kata unit Haque dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Sebanyak 9 Petugas Pemandam Kebakaran di Brazil Tewas dalam Insiden Runtuhnya Gua

Bangladesh secara rutin menyangkal bahwa pemberontak beroperasi di kamp-kamp pengungsi, sebaliknya mengklaim bahwa penjahat yang terlibat dalam kekerasan bersenjata dan perdagangan narkoba menggunakan nama kelompok untuk memperdagangkan reputasi mereka.***

Editor: Maruhum Simbolon

Sumber: Bankok Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x