Terapkan Program 'Jokawin Bocah', Ganjar: Pernikahan Dini di Jateng Tinggi dan Muncul Banyak Problem!

- 15 April 2021, 12:59 WIB
Ganjar Pranowo bersama jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam acara musyawarah RPJMD dan RKPD di Semarang pada Rabu, 14 April 2021.
Ganjar Pranowo bersama jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam acara musyawarah RPJMD dan RKPD di Semarang pada Rabu, 14 April 2021. //Humas Pemprov Jateng/

Baca Juga: Lepaskan 584 Ton Ekspor Perikanan Asal Jateng, Ganjar Kaget Rajungan Jadi Favorit Negara Amerika Serikat

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jateng, pada tahun 2019 tercatat ada 2.049 kasus pernikahan dini. Sementara, pada semester II tahun 2020 naik menjadi 4.618 kasus. 

Sedangkan menurut Forum Anak Jateng, Alexander Jason Lee mengungkapkan tingginya kasus pernikahan dini menjadi perhatian serius bagi pihaknya. Ada banyak motif yang melatarbelakangi kasus ini yakni hamil di luar nikah, faktor ekonomi ataupun karena keinginan sendiri. 

“Alhasil mental mereka banyak yang gagal, dan ketangguhan mereka saat ini (berbeda) dibanding generasi pendahulunya. Dari sini kita melihat peluang. Adanya guru BK (Bimbingan Konseling) jadi solusinya. Yaitu dengan optimalisasi pendidikan karakter berbasis Pancasila dengan adanya Peraturan Pemerintah yang mewajibkan jam khusus pendidikan karakter,” sambungnya.

Baca Juga: Kepala Sekolah Mts di Cianjur Ditangkap Saat Pesta Narkoba

Baca Juga: Manchester City Melaju Mulus ke Semi Final Champions League, Siap Raih Trofi Perdana?

Alexander Jason mengatakan untuk mengatasi hal ini, pendidikan agama saja tidaklah cukup. Para remaja juga harus diberi pendidikan karakter supaya menjadi remaja yang lebih bersemangat menggapai cita-cita.

 “Ini sudah ada buktinya di Sorong Papua. Dengan hasil dari 39 persen remaja yang merasa (awalnya) tidak bisa menyelesaikan masalah, menjadi hanya 12 persen saja,” katanya. 

Terkait masalah ini, Pj Sekertaris Daerah Jateng, Prasetyo Aribowo mendukung usulan tersebut dan mengupayakan agar Pemprov Jawa Tengah mendorong pendidikan karakter.

 “Ini menjadi salah satu hal yang perlu diangkat kembali dalam dokumen perubahan RPJMD maupun RKPD nya. Tolong kita bersama-sama menjadi bagian dari yang menjadi pemikir dokumen perencanaan-nya” katanya.***

Halaman:

Editor: Eko Nugroho

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah