Network
Pagar sebagian akan dibuka dan diganti pagar BRC, agar masyarakat bisa melihat ke dalam lapangan. Adapun lintasan lari sintetis, rencananya dibangun sebanyak 5 lintasan.
"Terkait jogging track tidak harus seperti yang ada di Tri Lomba Juang atau standar nasional, karena lahan terbatas,'' ujar Hendi.
Baca Juga: Dua Warga Karawang Penderita Covid Inggris Diperbolehkan Pulang
Keberadaannya akan mempertahankan eksistensi lapangan bola dan jogging track untuk 5 lintasan.
"Hal yang penting, lapangan menjadi menarik, bermanfaat, dan dapat dijadikan ruang terbuka hijau dan sport center yang nyaman bagi masyarakat,” papar Hendi.
Untuk kajian pembangunan lapangan Sidodadi tersebut, telah dikerjakan setahun lalu. Bila penyusunan DED selesai, pembangunan akan dimulai pada 2021.
Baca Juga: Hujan Es di Yogyakarta, Ini Daerah-daerah Terdampak
Pemkot Semarang juga memiliki rencana membangun pusat olahraga terpadu lainnya di tiap kecamatan di Kota Semarang, setelah tertunda akibat pandemi Covid-19.
Setidaknya ada empat paket besar pembangunan pusat olahraga terpadu. Masing-masing kecamatan nantinya dapat mempunyai tiga sampai empat lapangan, seperti lapangan sepak bola, futsal, hingga volly.
Pemkot Semarang pada 2018 dan 2019, sebenarnya telah membangun sejumlah pusat olahraga terpadu di beberapa kecamatan.
