Syafaat Rasulullah sebagai Pemimpin dan Utusan Allah
Penyair merintih pada Rasulullah sebagai pemimpin dan utusan Allah yang diberi wewenang memberikan syafaat. Doa untuk sholawat dan salam diharapkan untuk memberikan keberkahan dan rahmat dari Allah.
Doa untuk Kesejahteraan Umat dan Kesadaran
Penyair menghadap kepada Rasulullah dan berdoa untuk petunjuk dalam mengatasi kesulitan dan ketidakpastian. Doa juga untuk keberhasilan dan keselamatan umat manusia.
Doa Kesadaran dan Taubat kepada Allah
Puisi ditutup dengan doa kepada Allah untuk ampunan, kemudahan, petunjuk, dan persatuan umat. Pengulangan "Fafirruu Ilalloh" menggambarkan suatu upaya untuk lari atau kembali kepada Allah dalam taubat.
Panggilan untuk Kesadaran Umat
Penyair menutup puisi dengan panggilan kepada seluruh umat manusia untuk segera sadar dan kembali kepada Allah.
Puisi Sebuah Rintihan ini adalah puisi yang penuh dengan kerinduan, penyesalan, dan doa. Setiap bait mencerminkan keinginan penyair untuk memperoleh ampunan dan petunjuk dari Allah, serta syafaat dari Rasulullah. Puisi ini tidak hanya mengungkapkan perasaan individu, tetapi juga mengajak umat untuk sadar dan bertaubat kepada Allah.***