'Sebuah Rintihan' ala Wahidiyah Memohon Ampunan dan Petunjuk Kembali kepada Allah

- 17 Januari 2024, 14:00 WIB
'Sebuah Rintihan' ala Wahidiyah Memohon Ampunan dan Petunjuk Kembali kepada Allah
'Sebuah Rintihan' ala Wahidiyah Memohon Ampunan dan Petunjuk Kembali kepada Allah /freepik/

Syafaat Rasulullah sebagai Pemimpin dan Utusan Allah

Penyair merintih pada Rasulullah sebagai pemimpin dan utusan Allah yang diberi wewenang memberikan syafaat. Doa untuk sholawat dan salam diharapkan untuk memberikan keberkahan dan rahmat dari Allah.

Doa untuk Kesejahteraan Umat dan Kesadaran

Penyair menghadap kepada Rasulullah dan berdoa untuk petunjuk dalam mengatasi kesulitan dan ketidakpastian. Doa juga untuk keberhasilan dan keselamatan umat manusia.

Doa Kesadaran dan Taubat kepada Allah

Puisi ditutup dengan doa kepada Allah untuk ampunan, kemudahan, petunjuk, dan persatuan umat. Pengulangan "Fafirruu Ilalloh" menggambarkan suatu upaya untuk lari atau kembali kepada Allah dalam taubat.

Panggilan untuk Kesadaran Umat

Penyair menutup puisi dengan panggilan kepada seluruh umat manusia untuk segera sadar dan kembali kepada Allah.

Puisi Sebuah Rintihan ini adalah puisi yang penuh dengan kerinduan, penyesalan, dan doa. Setiap bait mencerminkan keinginan penyair untuk memperoleh ampunan dan petunjuk dari Allah, serta syafaat dari Rasulullah. Puisi ini tidak hanya mengungkapkan perasaan individu, tetapi juga mengajak umat untuk sadar dan bertaubat kepada Allah.***

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x