Untungnya, Zoro pindah kota setelah tamat SD. Kepindahan Zoro menuai hasil positif.
Saat SMP, tak lagi ada yang merundung Zoro. Teman-temannya cukup baik dan Zoro pun mulai rajin berolahraga. Kedamaian ini dialaminya hingga ia lulus kuliah.
Zoro kira ia tidak akan bertemu dengan teman-teman SD nya lagi. Toh mereka sudah beda kota dan berjarak cukup jauh.
Namun, takdir berkata lain. Zoro yang menjadi tim HR, tak sengaja bertemu Toba saat sesi wawancara. Dari sekian banyak pelamar, mengapa harus Zoro yang mewawancarai Toba? Ah! Bukan. Dari sekian banyak lowongan pekerjaan, mengapa Toba memilih kantor tempatnya bekerja?
Baca Juga: Cerpen Islam Kisah wali songo: Sunan Giri dalam Memelihara Keharmonisan Agama di Pulau Jawa
Zoro dapat mewawancarai secara profesional
Zoro dapat mewawancarai secara profesional meskipun degup jantungnya berdegup cepat. Ia ingin sesi wawancara ini segera selesai.
Tubuh dan pikirannya sangat lelah hari ini. Namun, Zoro sangat bersyukur karena dapat bertahan dan bisa mengendalikan diri.
“Tidak apa-apa, Zoro. Kamu akan baik-baik saja,” gumamnya sebelum akhirnya tertidur.***