Jenis-jenis Plagiarisme yang Harus Dihindari

- 5 September 2023, 12:52 WIB
Jangan laukan pencurian karya orang lain
Jangan laukan pencurian karya orang lain /hasca/pixabay

INFO SEMARANG RAYA - Ada beberapa jenis plagiat yang dapat ditemui dalam konteks penulisan dan akademik. Penting untuk memahami bahwa plagiat adalah tindakan yang melanggar etika dan dapat memiliki konsekuensi serius. Penting untuk selalu menjaga integritas dalam penulisan dan penelitian dengan memberikan atribusi yang benar kepada sumber-sumber yang digunakan. Secara umum, jenisnya adalah sebagai berikut, plagiat Teks Utuh (Word-for-Word Plagiarism). Ini terjadi ketika seseorang menyalin teks secara langsung dari sumber asli tanpa memberikan atribusi yang benar atau izin. Ini adalah bentuk paling jelas dan serius dari plagiat.

Ada juga jenis plagiat parafraasing. Plagiat parafraasing terjadi ketika seseorang mengambil teks dari sumber asli dan mencoba untuk mengubah kata-kata atau struktur kalimatnya sedemikian rupa sehingga masih mirip dengan sumber asli. Meskipun teks telah dimodifikasi, ide dasarnya tetap sama. Plagiat ide juga termasuk. Plagiat ide terjadi ketika seseorang mencuri atau meniru konsep, gagasan, atau ide dari sumber asli tanpa memberikan atribusi. Meskipun teks tidak secara langsung disalin, gagasan inti diklaim sebagai milik mereka sendiri.

Yang juga masuk kategori adalah plagiat sumber ganda (multiple source plagiarism). Ini terjadi ketika seseorang menggabungkan materi dari beberapa sumber yang berbeda tanpa memberikan atribusi yang benar kepada setiap sumber. Hasilnya adalah karya yang terlihat orisinal tetapi sebagian besar terdiri dari potongan dari berbagai sumber. Ada juga plagiat pencampuran (patchwriting). Plagiat pencampuran adalah ketika seseorang mencampur teks dari beberapa sumber dan mencoba untuk membuatnya tampak orisinal dengan menambahkan beberapa kata atau frase sendiri. Namun, esensinya tetap tergantung pada sumber asli.

Kadang ada yang juga mencoba plagiat terjemahan. Plagiat terjemahan terjadi ketika seseorang mencoba menerjemahkan teks dari bahasa asing atau sumber lain ke dalam bahasa yang berbeda, tetapi tetap menjaga struktur dan konsep asli tanpa memberikan atribusi. Ada pula plagiat omanduani (self-plagiarism atau auto-plagiarism). Ini terjadi ketika penulis menggunakan kembali atau mempublikasikan karya mereka sendiri, baik sebagian atau keseluruhan, tanpa memberikan atribusi yang sesuai atau izin. Meskipun penulis memiliki hak untuk menggunakan karya mereka sendiri, ini harus dilakukan dengan pemberian atribusi yang benar.

Jenis lainnya adalah plagiat kolaboratif. Plagiat kolaboratif terjadi ketika dua atau lebih individu bekerja sama dalam menyalin atau meniru pekerjaan orang lain tanpa izin atau atribusi yang benar, sedangkan plagiat citra atau gambar merupakan jenis plagiat yang tidak hanya terbatas pada teks. Ini juga dapat berlaku untuk citra, ilustrasi, grafik, atau karya seni visual lainnya ketika seseorang menggunakan karya orang lain tanpa izin atau atribusi yang benar.

Terakhir adalah plagiat kode sumber. Dalam dunia pemrograman dan pengembangan perangkat lunak, plagiat dapat terjadi ketika seseorang menggunakan kode sumber dari proyek lain tanpa izin atau atribusi yang benar.***

Editor: Hascaryo Pramudibyanto

Sumber: hasca


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x