Network
INFOSEMARANGRAYA.COM - Wacana harga BBM naik kembali mencuat. Hal ini pun sontak menjadi pembicaraan publik di berbagai kalangan.
Wacana tersebut bermula kala sejumlah pihak menyebut bahwa harga BBM jenis petralite di pom bensin Pertamina sudah naik.
Lebih lanjut disebutkan bahwa BBM jenis petralite itu naik sampai ke harga 10 ribu per liter.
Hal ini pun langsung menuai pro kontra di media sosial. Tak sedikit warganet yang kecewa akan keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Namun, tidak sedikit juga yang tampak menerima harga BBM jenis petralite itu naik.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Dokumen Penting untuk Pendataan Tenaga Honorer di Instansi Pemerintah
Pasalnya harga BBM naik ini erat kaitannya dengan dampak yang diterima Indonesia dari perang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina.
Meski demikian, isu bahwa harga BBM jenis petralite naik belakangan ditepis oleh Pertamina.
Menurut Pertamina harga petralite belum naik seperti yang banyak dibincangkan publik.
Pihak Pertamina juga mengaku belum mendapat instruksi untuk menaikkan harga BBM jenis petralite.
Meski demikian isu untuk menaikkan harga BBM tampaknya benar-benar akan terjadi.
Baca Juga: Bharada E Datang Secara Daring Saat Sidang Komisi Etik Ferdy Sambo, Ada Apa?
Hal tersebut diketahui setelah Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan angkat bicara.
Menurut Luhut, ada kemungkinan Presiden Jokowi akan mengumumkan kenaikan harga BBM jenis petralite pekan ini.
Oleh karena itu Luhut meminta kepada masyarakat agar besiap-siap jika hal itu benar-benar akan terjadi.
Luhut juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi sudah mengindikasikan bahwa harga BBM saat ini tidak bisa lagi dipertahankan, sehingga jalan keluarnya harus dinaikkan.
“Mungkin minggu depan (ini) presiden akan mengumumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga ini,” sebut Luhut saat menanggapi isu BBM petralite naik.
“Jadi presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan demikian karena harga BBM kita termurah sekawasan dan itu beban untuk APBN,” sambungnya.
Dikabarkan juga bahwa subsidi BBM yang menyentuh Rp 502 triliun diduga menjadi alasan pemerintah menaikkan harga BBM. Pasalnya subsidi BBM tersebut sudah cukup membenani APBN.
Presiden Jokowi di sisi lain juga angkat bicara mengenai isu BBM Petralite naik harga.
Menurutnya ini harus diputuskan secara hati-hati, jangan sampai hal ini berdampak pada penurunan daya beli masyarakat Indonesia.
“Ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Jadi semuanya harus diputuskan secara hati-hati. Dikalkulasikan dampaknya, jangan sampai dampaknya menurunkan daya beli rakyat, menurunkan konsumsi rumah tangga,” ujar Jokowi.***
