INFOSEMARANGRAYA.COM – Kini tagar blokir Kominfo tengah naik ditengah perbincangan ramai platform twitter, setelah sikap Kominfo yang dinilai mengecewakan.
Banyak diperbincangkan dan dijadikan bahan diskusi, beberapa orang yang terlibat justru dapat serangan teror digital.
Mulanya beberapa kalangan yang mengamati aksi Kominfo membuat sebuah forum diskusi untuk berbincang santai soal tagar blokir Kominfo dengan menggunakan twitter space.
Namun hal tak menyenangkan justru didapat setelah forum itu terlaksana, beberapa orang yang tergabung dalam forum twitter space justru mendapatkan serangan teror dari nomor tak dikenal.
Seperti yang dilansir dari Pembrita Bogor dari akun Facebook Teguh Aprianto setelah forum diskusi tagar blokir Kominfo usai terdapat dua orang peserta mengalami doxing.
Hebatnya nomor pribadinya justru disebarkan secara masal diberbagai grup sehingga berujung mendapatkan serangan teror digital bahkan sebuah ancaman dengan bahasa kasar.
Bahkan publik figur yang menjadi host dalam hastag blokir Kominfo juga menjadi bagian dari korban serangan teror digital dengan bahasa kasar.
Melansir dari Pembrita Bogor pada 31 Juli 2022, tercatat sudah ada sekitar 6 peserta forum diskusi tagar blokir Kominfo mendapatkan serangan teror digital melalui WhatsApp.
Bahkan beberapa peserta yang hanya memberi sebuah pernyataan dalam forum diskusi tagar blokir Kominfo juga ikut terkena serangan teror digital.
Bahkan saat artikel ini dibuat telah ada 10 orang yang terdampak atas serangan teror digital akibat tagar blokir Kominfo, seperti yang dilansir dari akun twitter @secgron.
“Sejauh ini 10 orang tercatat menjadi korban serangan digital dan juga teror melalui WhatsApp dampak dari tagar blokir Kominfo yang sedang diramaikan oleh public. Bahkan diantara dari mereka juga menyerang anak yang berusia 14 tahun dimana masih dibawah umur,” tulis akun @secgron.
Adapun pembahasan yang dibahas dalam tagar blokir Kominfo sebenarnya berfokus pada dua sesi yang membahan soal mengenai pasal-pasal bermasalah dan dampak dari Permenkominfo No 5 Tahun 2020 dan tindakan serius apa yang bisa publik lakukan.
Mengomentari beberapa tindakan yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab untuk meluncurkan aksi serangan teror digital melalui WhatsApp beberapa netizen mengomentari perihal masih terbatasnya ruang demokrasi dalam berpendapat.
Demikianlah tagar blokir Kominfo yang tengah ramai diperbincangkan terutama oleh warga dalam platform twitter hingga serangan teror digital yang timbul setelah forum diskusi usai.***